KONSEP INSAN KAMIL AL JILI DALAM TAREKAT ASY-SYAHADATAIN

  • Karomah K
  • Sumanta S
  • Bisri B
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
34Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Di dalam ajaran tarekat memuat banyak pelajaran mengenai cara bagaimana manusia hidup semestinya. Hidup sesuai dengan jalan yang Allah ridhoi agar mencapai kebahagian akhirat, begitu juga ketenangan batin di dunia. Tarekat melalui ajaran batinnya menyediakan jalan untuk menjadi diri sejati. Manusia merupakan makhluk pencari kesempurnaan yang mutlak, sudah menjadi fitrah manusia untuk selalu berusaha mencapai kesempurnaan. Artinya sampai saat ini manusia terus mengembangkan diri untuk berproses menuju kesempurnaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang mana pada proses penelitian ini lebih cenderung untuk menganalisis suatu kejadian peristiwa. Sehingga metode yang digunakan adalah metode fenomenologi. Selain itu wawancara menjadi metode untuk mendapatkan informasi secara mendalam tentang kajian taraket syahadatain ini. Manusia sempurna mempunyai banyak istilah, seperti dalam tasawuf, diistilahkan dengan insan kamil. Insan kamil adalah manusia yang pada dirinya tercermin nama dan sifat Tuhan secara utuh, serta memiliki pengetahuan untuk mencapai tingkat kesadaran tertinggi menuju Tuhan. Insan kamil dalam tarekat Asy-Syahadatain ialah apabila seorang insan yang sudah melewati tahapan nafsu. Nafsu (Jiwa) adalah Unsur ruhani manusia yang memiliki pengaruh paling banyak dan paling besar di antara anggota ruhani lainnya yang mengeluarkan perintah kepada anggota jasmani untuk melakukan suatu tindakan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Karomah, K., Sumanta, S., Bisri, B., & Fatimah, S. (2021). KONSEP INSAN KAMIL AL JILI DALAM TAREKAT ASY-SYAHADATAIN. JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama Dan Kemanusiaan, 7(2), 169. https://doi.org/10.24235/jy.v7i2.9348

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free