ABSTRAKLatar Belakang: Cara buang air besar merupakan suatu perilaku yang dianggap baik jika seseorang melakukannya dengan benar yaitu di jamban namun, kenyataanya masih banyak masyarakat di perkotaan yang masih melakukan kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS). Kebiasaan tersebut dipengaruhi oleh adanya faktor predisposisi dari masing-masing individu yang terdiri dari sikap dan pengetahuan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan faktor predisposisi terhadap cara buang air besar pada kampung belum ODF dan kampung ODF di Surabaya.Metode: Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh masyarakat yang tinggal di Kampung belum ODF di Kelurahan Jagir terdiri dari 3 RT pada RW 10 sebanyak 215 KK dan kampung ODF di Kelurahan Ketintang terdiri dari 2 RT pada RW 3 sebanyak 147 KK. Besar sampel dihitung menggunakan rumus Slovin didapatkan sebanyak 68 responden di kampung belum ODF dan 60 responden di kampung ODF. Data primer bersumber dari wawancara berdasarkan kuesioner dan data sekunder dari profil masing-masing kelurahan. Data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney U test. Hasil: Hasil dari penelitian ini didapatkan adanya berbedaan sikap (p=0,00) dan pengetahuan (p=0,00) terhadap cara buang air besar pada kampung belum ODF dan kampung ODF.Kesimpulan: Terdapat perbedaan faktor predisposisi terhadap cara buang air besar masyarakat di kampung belum ODF dan kampung ODF. Penelitian ini menyarakan untuk melaksanakan penyuluhan terkait cara buang air besar yang baik. ABSTRACT Background: How to defecate is a good behavior if someone actually does it in the latrine, however, in fact there are still many people in urban areas who still practice open defecation (BABS). This habit is obtained from the presence of predisposing factors from each individual consisting of attitudes and knowledge. Objectives: This study aims to look at the peaceful predisposing factors for defecating in non-ODF and ODF villages in Surabaya. Methods: This study was an observational analytic study with a cross sectional design. The population of the study was all people who live in non-ODF Villages in Jagir Village consist of 3 RT in RW 10 of 215 families and ODF Villages in Ketintang Village consist of 2 RT in RW 3 of 147 families. The sample size was calculated using the Slovin formula. It was found that 68 in non-ODF villages and 60 respondents in ODF villages. Primary data sourced from interviews based on questionnaires and secondary data got from sub district profile. Data were analyzed using the Mann-Whitney U test.Results: The results of this study found that there were different attitudes (p=0.00) and knowledge (p=0.00) on how to defecate in villages that were non-ODF villages and ODF villages.Conclusions: There are differences in predisposing factors for how to defecate in communities not yet ODF and in ODF villages. This research suggests to carry out education related to good defecation methods.
CITATION STYLE
Ramadhini, B. K., & Ramadhani, P. N. (2021). Perbedaan Faktor Predisposisi Cara Buang Air Besar Pada Kampung Belum ODF dan Kampung ODF di Surabaya. Media Gizi Kesmas, 10(1), 1. https://doi.org/10.20473/mgk.v10i1.2021.1-6
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.