NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI BAYUH OTON DI TENGAH MODERNISASI DESA ADAT PADANGBULIA KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG

  • Sudiada I
N/ACitations
Citations of this article
13Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Agama Hindu dibangun dengan tiga konsep dasar atau lebih dikenal dengan tri Kerangka Dasar Agama Hindu. Tiga Kerangka Dasar tersebut meliputi: Tatwa/Filsafat, Etika/Susila dan Upacara/Ritual. Agama hindu sesuai dengan ajaran ketuhananya dalam pustaka suci weda menganut paham ketuhanan yang dapat dinamakan paham theisme atwaita yaitu kepercayaan kepada Tuhan yang tunggal dengan nama dan wujud yang banyak. Bali memiliki banyak tradisi yang unik dan sampai saat ini masih tetap berjalan ditengah modernisasi yang ada. Upacara Bayuh Oton yang ada di Desa Adat Padangbulia saat ini merupakan salah satu tradisi yang masih kental dilakukan oleh krama adat yang beragama Hindu. Bayuh Oton diyakini dapat menetralisir pengaruh pengaruh yang tidak baik yang ada pada diri manusia. Bayuh Oton dilaksanakan tepat pada hari kelahiran yajamana berdasarkan wuku dan wewaran kemudian upakara yang berbeda sehingga akan ada perbedaan tempat dalam pelaksanaanya. Bayuh Oton berfungsi sebagai penyucian diri baik jasmani maupun rohani karena setiap kelahiran kita membawa unsur unsur magis khususnya terhadap kejiwaaan manusia sendiri. Pelaksanaan upacara Bayuh Oton saat ini masih tetap eksis dilaksanakan di Desa Adat Padangbulia Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sudiada, I. P. A. (2022). NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI BAYUH OTON DI TENGAH MODERNISASI DESA ADAT PADANGBULIA KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG. Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama Dan Kebudayaan Hindu, 13(3), 197–206. https://doi.org/10.36417/widyagenitri.v13i3.520

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free