Penyakit bulai merupakan salah satu penyakit utama yang menyerang tanaman jagung yang dapat menurunkan produksi jagung di Indonesia. Penyakit bulai pada jagung disebabkan oleh Peronosclerospora spp. yang bersifat parasit obligat sehingga tidak dapat ditumbuhkan di media kutur sintetik. Upaya pengendalian penyakit dengan penggunaan varietas jagung yang tahan penyakit bulai dan penggunaan fungisida seringkali tidak memberikan hasil yang diharapkan, karena patogen penyebab penyakit bulai yang beragam jenisnya sehingga memberikan respon yang berbeda pula. Identifikasi dan pemahaman tentang biodiversitas patogen penyebab penyakit bulai sangat penting dalam upaya pengendalian penyakit bulai. Identifikasi spesies secara morfologis terkadang sulit dilakukan karena karakter pembeda yang terbatas dan mirip. Metode biologi molekuler saat ini mulai secara luas digunakan, karena dapat memberikan informasi keragaman dari suatu organisme secara genetik secara cepat dan akurat. Oleh karena itu metode biologi molekuler dapat digunakan untuk mendukung hasil pengamatan secara morfologis. Penggunaan marka molekuler seperti RAPD, RFLP, AFLP dan SSR serta sekuensing region DNA tertentu (rDNA, region ITS rDNA dan mtDNA) secara langsung dapat menggambarkan keanekaragaman patogen penyakit bulai. Di Indonesia terdapat tiga spesies utama penyebab bulai yaitu P. philippinensis, P. maydis dan P. sorghi. Kedepan penggunaan teknik-teknik biologi molekuler baru dapat memberikan informasi yang lebih banyak, cepat, dan akurat akan dapat membuka lebih banyak kemungkinan bagi upaya pengendalian penyakit ini.
CITATION STYLE
Kalqutny, S. H., Pakki, S., & Muis, A. (2020). Potensi Pemanfaatan Teknik Molekuler Berbasis DNA dalam Penelitian Penyakit Bulai pada Jagung. AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pertanian, 4(1), 17–27. https://doi.org/10.33019/agrosainstek.v4i1.107
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.