ABSTRAK Kompleknya permasalahan kesehatan pada remaja memerlukan penanganan yang komprehensif dan terintegrasi. Dampak dari permasalahan remaja adalah terjadinya masalah pada kesehatan reproduksi remaja. Salah satu upaya untuk mencegah perilaku seksual pada remaja adalah optimalisasi peran orang tua khususnya Ibu, selama ini pemberdayaan belum dioptimalkan pada aspek ini sehingga penanganan terhadap risiko yang ditimbulkan oleh perilaku seksual pranikah pada remaja belum mendapat perhatian khusus. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk mengoptimalkan peran orangtua dengan memberdayakan orangtua melalui pendidikan kesehatan reproduksi untuk mencegah seksual pranikah pada remaja Di KUB St. Yakobus Rasul Naimata Kupang. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dengan cara memberikan penyuluhan, konseling informasi dan edukasi (KIE) kepada orangtua di wilayah KUB St. Yakobus Rasul Naimata Kupang. Analisis univariate yaitu data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Analissis bivariate dengan menggunakan uji paired sample t – test untuk mengetahui perbedaan sebelum dan setelah pemberian penyuluhan dan KIE pada orangtua remaja. Peningkatan rerata pengetahuan orangtua remaja sebelum perlakuan 64.90 dan setelah perlakuan meningkat menjadi 81.00. Hasil uji paired samples t-test menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna pengetahuan orangtua untuk mencegah seksual pranikah pada remaja di KUB St. Yakobus Rasul Naimata Kupang efektif untuk meningkatkan pengetahuan orangtua remaja (p < 0,05). Kata Kunci : Pemberdayaan, Orangtua, Remaja, Seksual Pranikah ABSTRACT The complexities of health problems in adolescents require comprehensive and integrated handling. The impact of adolescent problems is the occurrence of problems on adolescent reproductive health. One of the efforts to prevent sexual behavior in adolescents is to optimize the role of parents, especially mothers, so far empowerment has not been optimized in this aspect so that the handling of the risks posed by premarital sexual behavior in adolescents has not received special attention. The aim of community service is to optimize the role of parents by empowering parents through reproductive health education to prevent premarital sex among adolescents. Yakobus Apostle Naimata Kupang. Implementation of community service activities by giving counseling, information counseling, and education (KIE) to parents in the KUB St. Yakobus Apostle Naimata Kupang. Univariate analysis, namely data obtained from the results of data collection presented in the form of a frequency distribution table. Bivariate analysis using paired sample t-test to determine the differences before and after giving counseling and IEC to adolescent parents. The increase in the mean knowledge of the adolescent parents before treatment 64.90 and after treatment increased to 81.00. The results of the paired samples t-test showed that there were significant differences in parental knowledge to prevent premarital sex among adolescents in KUB St. Yakobus Rasul Naimata Kupang was effective in increasing the knowledge of teenagers' parents (p <0.05). Keywords: Empowerment, Parents, Adolescents, Premarital Sexuals
CITATION STYLE
Dafroyati, Y., & Widyastuti, R. (2021). Pemberdayaan Orangtua Melalui Pendidikan Kesehatan Reproduksi Untuk Mencegah Seksual Pranikah Pada Remaja. JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM), 4(5), 1221–1226. https://doi.org/10.33024/jkpm.v4i5.4330
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.