Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menjadi prioritas pemerintah di bidang kesehatan. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa kejadian stunting (pendek dan sangat pendek) di Indonesia sebanyak 30,8% (11,5% sangat pendek dan 19,3% pendek) dan tahun 2019 menjadi sekitar 27%, angka ini mengalami penurunan dari tahun 2013 dimana terdapat 37,2% balita stunting (18% sangat pendek dan 19,2% pendek). Namun angka tersebut masih jauh dari target nasional dan WHO yaitu dibawah 20%. Berdasarkan hasil analisis masalah bidang kesehatan di Desa Gerbosari ditemukan bahwa prevalensi stunting pada balita cukup tinggi dan pemahaman masyarakat terhadap stunting juga masih kurang. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pencegahan stunting pada balita melalui pelatihan kader kesehatan di Desa Gerbosari. Kegiatan kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader kesehatan mengenai stunting pada balita dan upaya pencegahannya. Kegiatan pelatihan dilaksanakan di Balai Desa Gerbosari secara bertahap untuk 105 kader kesehatan yang terbagi ke dalam 16 Posyandu. Kegiatan dilakukan dengan metode sosialisasi yang mencakup penyampaian materi, pemutaran video, dan diskusi. Capaian kegiatan pelatihan diukur menggunakan kuesioner evaluasi kegiaatan yang diisi oleh semua kader kesehatan di Desa Gerbosari, Kabupaten Kulon Progo. Dari hasil evaluasi diketahui bahwa mayoritas kader kesehatan telah memahami berbagai mitos dan fakta tentang stunting serta upaya pencegahannya.
CITATION STYLE
Nuryati, Santoso, D. B., & Pramono, A. E. (2021). UPAYA PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PELATIHAN KADER KESEHATAN DI DESA GERBOSARI KABUPATEN KULON PROGO. Indonesian Journal of Health Information Management Services, 1(1). https://doi.org/10.33560/ijhims.v1i1.2
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.