Transfusi darah pada pasien kanker biasanya diperlukan pada terapi radiasi, terapi operasi, kemoterapi, terapi suportif/ paliatif. Walaupun saat ini transfusi darah diyakini lebih aman dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, namun transfusi juga masih memiliki banyak risiko, antara lain peristiwa yang menyimpang (adverse events), baik berupa peristiwa imunologik maupun non imunologik yang berpotensi fatal. Peristiwa imunologik antara lain berupa reaksi transfusi, alloimunisasi, transfussion-related acute lung injury (TRALI), dan transfussion-associated immunomodulation (TRIM), sedangkan peristiwa non-imunologik antara lain meliputi kelebihan beban volume, hemodilusi, dan infeksi. Selain itu, human error sering dikaitkan juga sebagai salah satu faktor risiko yang berakibat fatal. Dengan mengingat berbagai keterbatasan dan risiko yang dapat terjadi, maka perlu dipertimbangkan pemberian transfusi sesuai manfaat dan indikasinya.
CITATION STYLE
Sutandyo, N. (2007). Transfusi pada Pasien Kanker: Manfaat dan Risiko. Indonesian Journal of Cancer, 1(3). https://doi.org/10.33371/ijoc.v1i3.22
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.