Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Agar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) itu dapat bersaing di era millenial yang begitu komplek ini, perlu didukung dengan kemampuan dasar dalam suatu perencanaan usaha yang lebih baik salah satunya usaha batu bata. Sudah sejak lama, batu bata menjadi bisnis yang cukup menggiurkan, terlebih saat ini makin maraknya pembangunan menjadikan batu bata banyak dicari (kompasiana.com, dengan judul "Usaha Batu Bata Tetap Eksis di Tengah Pandemi"). Laba pengrajin usaha batu bata sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi, seperti bahan baku (tanah liat dan kayu bakar), tenaga kerja, modal dan ketrampilan. Pengrajin usaha batu bata mencetak batu bata tergantung dari besarnya modal yang disediakan. Hal ini akan berdampak kepada kemampuan pengrajin dalam mengupah tenaga kerja, membeli bahan baku tanah liat dan sewa mesin cetak batu bata. Hal yang menjadi kendala setiap pengrajin adalah biaya produksi (biaya bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead pabrik) yang hampir setiap produksi mengalami kenaikan yang berdampak pada laba yang diperoleh. Kegiatan pengadian ini, adalah memberikan pelatihan mengenai pentingnya pengetahuan perencanaan dan pengendalian laba dan pembuatan anggaran biaya produksi sederhana, dan metode pelaksanaan kegiatan ini memberikan pelatihan, diskusi dan tanya jawab dan peserta sangat antusias mengikuti pelatihan.Kata kunci: budget, biaya produksi, labaÂ
CITATION STYLE
Efriandy, I., Mukhtaruddin, M., & Yusuf, M. (2023). PELATIHAN PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI PADA UMKM BATU BATA DI KELURAHAN TALANG JAMBE KOTA PALEMBANG. Jurnal Abdimas Mandiri, 6(3). https://doi.org/10.36982/jam.v6i3.2717
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.