Angka kematian bayi dan balita akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi masih menunjukkan angka yang cukup tinggi. Menurut data dari UNICEF (United Nations Children’s Fund) tahun 2010, 1,4 juta balita seluruh dunia meninggal karena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Pemberian Imunisasi Inaktif  Vaksin Polio dan Oral Vaksin Polio Pada  Bayi Diwilayah Kerja  Puskesmas Seikepayang Barat Kabupaten Asahan. Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh ibu yang memiliki bayi usia 11-12 bulan tahun 2018 berjumlah 41 dan menggunakan total sampling menjadi 41 orang. Data yang digunakan merupakan data primer dan data skunder. Instrumen yang digunakan adalah lembar ceklis dan kuisioner menggunakan analisis univariat, bivariat dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan dengan nilai p= 0,000 < 0,05, ada hubungan sikap dengan nilai p= 0,001 < 0,05, tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan nilai p= 0,362 > 0,05, dan ada hubungan keterjangkauan tempat pelayanan dengan nilai p= 0,040 < 0,05 terhadap cakupan pemberian imunisasi inaktif vaksin. Sehingga hasil penelitian menunjukkan pengetahuan, sikap, dan keterjangkauan memiliki hubungan dengan cakupan pemberian imunisasi inaktif  vaksin polio pada  bayi umur 11-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Seikepayang Barat Kabupaten Asahan.  Disarankan kepada Puskesmas untuk memberikan penyuluhan tentang manfaat imunisasi polio kepada anak.
CITATION STYLE
Zuiatna, D. (2019). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN IMUNISASI INAKTIF VAKSIN POLIO PADA BAYI UMUR 11-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEI KEPAYANG BARAT KABUPATEN ASAHAN. Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, Dan Kebidanan, 12(2), 120–128. https://doi.org/10.62817/jkbl.v12i2.60
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.