Radikalisme dan fanatisme beragama bukanlah fenomena yang terbatas pada satu kelompok atau agama tertentu, tetapi merupakan tantangan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kurangnya pemahaman dan internalisasi terhadap nilai nilai Pancasila, ketidaksetaraan sosial dan diskriminasi berdasarkan agama, serta mengetahui pengaruh media sosial dalam memperkuat atau menyebarluaskan pandangan ekstrem terkait dengan fanatisme beragama. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian kuantitatif dengan terstruktur Melalui instrument pengukuran seperti kuesioner atau observasi sistematis. Metode kuantitatif dengan angket adalah salah satu teknik pengumpulan data penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Penelitian ini melibatkan 31 siswa-siswi kelas XI di SMA Gajah Mada sebagai responden. Mereka dipilih secara acak dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi, budaya, dan agama. Penelitian ini melibatkan 2 kelas yaitu dari jurusan IPA dan IPS. Sebanyak 17 responden laki-laki dan 14 responden perempuan turut serta dalam penelitian ini. Usia responden berkisar antara 16 hingga 18 tahun. Aktualisasi nilai Pancasila dapat menjadi alat yang efektif dalam mengatasi tindakan radikalisme yang berasal dari fanatisme beragama yang berlebihan.
CITATION STYLE
Brahmana, K. P. S., Siahaan, P. G., Purba, N. R., Lumban Gaol, R., Sihite, R. A., & Simatupang, Y. E. (2023). Aktualisasi Pancasila di SMA dalam Menanggulangi Radikalisme Atas Sikap Fanatisme Beragama. EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 5(6), 2478–2487. https://doi.org/10.31004/edukatif.v5i6.5751
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.