Penurunan Resiko Bunuh Diri Dengan Terapi Relaksasi Guided Imagery Pada Pasien Depresi Berat

  • Saputri R
  • Rahayu D
N/ACitations
Citations of this article
259Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Depresi adalah penyakit mental yang ditumpu sebagian besar orang, menjadi faktor individu putus asa, harga diri rendah, tidak berguna hidup, yang membuat individu menyakiti diri hingga efek terburuk mengakhiri hidup atau bunuh diri. Studi ini bertujuan untuk mengetahui penurunan tingkat risiko bunuh diri pada pasien depresi berat dengan gejala psikotik setelah dilakukan Guided imagery. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Terapi relaksasi Guided imagery dilakukan selama 3 hari, dalam 1 hari pemberian 1 kali dengan durasi 15 menit. Sampel pada penerapan ini yaitu pasien depresi berat dengan gejala psikotik yang berisiko bunuh diri dengan melakukan pre and post test tingkat risiko bunuh diri dengan menggunakan lembar observasi khusus risiko bunuh diri. Hasil studi kasus menunjukan bahwa pasien mengalami penurunan risiko bunuh diri rata-rata 3-11 skor setelah dilakukan Terapi Relaksasi Guided imagery.  kedua Pasien mengatakan, tenang dan nyaman, tidak ingin berfikir untuk bunuh diri, ingin meningkatkan iman dengan ibadah yang lebih giat setelah diberikan terapi relaksasi guided imagery. Terapi Relaksasi Guided imagery mampu menurunkan tingkat risiko bunuh diri pada pasien depresi berat dengan gejala psikoktik.

Cite

CITATION STYLE

APA

Saputri, R., & Rahayu, D. A. (2020). Penurunan Resiko Bunuh Diri Dengan Terapi Relaksasi Guided Imagery Pada Pasien Depresi Berat. Ners Muda, 1(3), 165. https://doi.org/10.26714/nm.v1i3.6212

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free