Partisipasi Pemuda Dalam Berkembangnya Desa Wisata Guna Meningkatkan Ketahanan Sosial Budaya Masyarakat Desa (Studi di Desa Wisata Batubulan, Sukawati, Gianyar, Bali)

  • Suradiva A
  • Muhamad M
  • Saryani S
N/ACitations
Citations of this article
72Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

ABSTRACTThe development of tourism in Bali cannot be separated from the life of indigenous society which is affected by arts and cultural. One of the developing concept for tourism, especially in bali region is “Tourist Village”.within this concept, there are expectation that tourism can be spread evenly throughout the region. The youth has a important role in the development of tourism village, because they are the actors who will bring progress to each of their region. This research aims to examine the participation of youth in the development of tourist village to improving socio cultural resilience of village societies. This study use mix methods or descriptive method with concurrent procedure mixture methods which combine qualitative and qualitative approach. Basically, the determination sample was chosen by purposive sampling using criteria based on opinion. The data were collected using in depth interview and using questionnaire with assessment scale summated ratings model rating scale likert. Interview of the informant were determined through purposive sampling, while questionnaire respondents determined with the representation of population numbers through the slovin formula. The analysis of research will be using interactive Miles and Huberman for qualitative data and inferential statistical techniques (statistics probability) for quantitative data. The research has results that youth is a supporting actor in the management of tourist village in the Batubulan village. Youth participations are at the tokenism rate with an average 61%. The social and cultural life of the origin societies Batubulan village is became the main factor of tourism in this village. The indigenous life of youth and their organizations were proved to actualize socio cultural resilience. Socio cultural resilience was formed through the preservation of dynamically socio culture itself by protecting, developing, and utilizing local socio cultural tourism activities. ABSTRAKPerkembangan pariwisata di Bali tidak terlepas dari kehidupan masyarakat adat dengan seni dan budaya yang melekat di dalamnya. Desa wisata menjadi konsep yang berkembang belakangan ini yang diharapkan menjadi salah satu cara agar pariwisata bisa dinikmati secara merata di seluruh wilayah khususnya di Bali. Pemuda menjadi sangat penting dalam pengembangan desa wisata karena mereka merupakan aktor yang akan membawa kemajuan kedepannya untuk desa wisata di setiap wilayah mereka masing-masing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi pemuda dan upaya mereka dalam pengembangan desa wisata guna meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat desa. Penelitian ini menggunakan mix methods atau metode deskriptif dengan prosedur metode campuran konkuren yang mengkombinasikan pendekatan kualitatif dengan kuantitatif. Penentuan informan dipilih berdasarkan purposive sampling dengan menggunakan kriteria berdasarkan pertimbangan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi, kepustakaan, internet dan kuesioner skala penilaian summated ratings model rating scale likert. Responden kuesioner ditentukan melalui perwakilan jumlah populasi melalui rumus slovin. Analisis data penelitian menggunakan interaktif Miles dan Huberman untuk data kualitatif dan teknik statistik inferensial (statistik probabilitas) untuk data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemuda hanya sebagai aktor pendukung dalam pengelolaan desa wisata di Desa Batubulan. Partisipasi pemuda berada pada tingkat partisipasi tokenism dengan bobot rata-rata sebesar 61,4%. Kehidupan sosial budaya masyarakat asli Desa Batubulan menjadi faktor utama pariwisata di Desa Wisata Batubulan. Pemuda dengan kehidupan masyarakat adat serta organisasi yang menjadi wadah terbukti mampu mewujudkan ketahanan sosial budaya. Ketahanan sosial budaya secara dinamis lahir dan terbentuk melalui pelestarian sosial budaya dengan cara melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan potensi sosial budaya lokal melalui aktifitas pariwisata.

Cite

CITATION STYLE

APA

Suradiva, A. O., Muhamad, M., & Saryani, S. (2018). Partisipasi Pemuda Dalam Berkembangnya Desa Wisata Guna Meningkatkan Ketahanan Sosial Budaya Masyarakat Desa (Studi di Desa Wisata Batubulan, Sukawati, Gianyar, Bali). Jurnal Ketahanan Nasional, 24(3), 389. https://doi.org/10.22146/jkn.38371

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free