Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan biochar dari kulit siwalan sebagai adsorben, dan pengaruh waktu terhadap kemampuan adsorpsi Cu. Adsorben yang digunakan adalah kulit siwalan yang diambil dari Kota Blitar. Kandungan silika di dalam kulit siwalan dapat berubah menjadi karbon jika dibakar. Kulit siwalan yang telah dihaluskan dibakar di dalam furnace pada suhu 100oC selama 1jam, dan dilakukan aktivasi dalam larutan HCl untuk menjadi adsorben. Studi pengaruh penambahan adsorben biochar sabut siwalan terhadap adsorpsi Cu dilakukan dengan variable waktu kontak selama 90;120; 150; 180; 210menit dan variabel penambahan adsorben 0,25; 0,5; 0,75; 1; 1,25gram. Pengujian kadar logam berat dianalisa menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectroscopy). Hasil penelitian menunjukkan bahwa biochar dari kulit siwalan dapat mengadsorpsi larutan Cu yang ditunjukkan bahwa berkurangnya kadar Cu menjadi 20,512ppm dari kadar awal sebesar 35,33ppm. Penelitian tahap kedua menunjukkan variasi waktu interaksi berpengaruh terhadap kemampuan adsorpsi Cu, waktu kontak optimum pada menit ke-120 dengan kapasitas adsorpsi sebesar 60,488mg/g.
CITATION STYLE
Syafitra, D., Yusuf, T. G. M., Utami, L. I., & Wahyusi, K. N. (2023). Pemanfaatan Biochar dari Sabut Siwalan Sebagai Adsorben Larutan Cu. Chempro, 1(2), 1–7. https://doi.org/10.33005/chempro.v1i2.36
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.