Apakah Pasutri Puas dengan Pernikahannya? Peranan Neuroticism terhadap Marital Satisfaction

  • Wijaya K
  • Elvinawanty R
  • Manurung Y
N/ACitations
Citations of this article
18Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Setiap pasangan memiliki pengalaman sendiri di dalam pernikahannya. Pernikahan tidak terlepas dengan permasalahan rumah tangga. Permasalahan-permasalahan yang muncul tersebut mampu mempengaruhi kepuasan dalam pernikahan yang dirasakan oleh setiap pasangan. Faktor yang mempengaruhi kepuasan tersebut adalah salah satu trait kepribadian Big Five yaitu neuroticism. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan neuroticism dengan marital satisfaction. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan subjek berjumlah 167 pasangan atau 334 subjek yang dipilih dengan metode purposive sampling. Alat ukur yang dalam penelitian ini adalah Skala Neuroticism dan Skala Marital Satisfaction. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data Pearson Product Moment Correlation. Hasil analisis data menunjukkan r = -0.544, p=.000 (p 0.01), yang menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara neuroticism dengan marital satisfaction. Hal ini yang berarti bahwa emosi atau tingkat neuroticism pasangan yang tinggi akan menurunkan kepuasan pernikahan yang dirasakan.  Every spouse has their own experience in their marriage. Marriage is inseparable from household problems. These problems can influence spouse‟s satisfaction in their marriage. One of the factors that influence this satisfaction is one of the Big Five personality traits which is neuroticism. This study aims to find relationship between neuroticism and marital satisfaction. This study is a quantitative study with 167 spouses or 334 subjects as sample that was chosen with purposive sampling method. The measuring instruments used are Neuroticism Scale and Marital Satisfaction Scale. Analysis data used is Pearson Product Moment Correlation. The data analysis result showed r= -0.544, p=.000 (p 0.01), means there is a negative relationship between neuroticism and marital satisfaction. This means that the higher emotion or neuroticism level can reduce the marital satisfaction that spouses sense.

Cite

CITATION STYLE

APA

Wijaya, K., Elvinawanty, R., & Manurung, Y. S. (2020). Apakah Pasutri Puas dengan Pernikahannya? Peranan Neuroticism terhadap Marital Satisfaction. Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah, 12(1), 75–81. https://doi.org/10.15294/intuisi.v12i1.22978

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free