Latar Belakang: Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan penyakit yang memiliki ciri seperti hiperglikemia, akibat dari hiperglikemia yang berkepanjangan dan tidak terkontrol dapat mengakibatkan komplikasi muskuloskeletal (MSDs). Efek jangka panjang dari kondisi muskuloskeletal disorders (MSDs) pada DMT2 dapat memperburuk kualitas hidup seseorang sehingga dapat mengakibatkan gangguan fungsi muskolskeletal. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi gangguan fungsi muskuloskeletal pada lansia yang menderita DMT2 di Kota Malang. Metode: Penelitian ini dirancang secara observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional study yang dilakukan dengan uji regresi liner berganda yang dilakukan di Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel terdiri dari 33 responden. Hasil: Hasil peneltian menunjukkan bahwa terdapat hubungan korelasi antara jenis kelamin dengan gangguan fungsi muskuloskeletal pada lansia dengan DMT2 (p=0,029). Sedangkan usia (p=0,076), durasi DMT2 (p=0,168), indeks massa tubuh (p=0,328) tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap gangguan fungsi muskuloskeletal pada lansia dengan DMT2. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dari keempat analisa faktor hanya jenis kelamin saja yang memiliki hubungan dengan gangguan fungsi muskuloskeletal pada lansia dengan DMT2 di Kota Malang. Saran: Pada penelitian selanjutnya, diharapkan untuk melakukan penelitian secara mendalam terkait faktor yang dapat mempengaruhi gangguan fungsi muskuloskeletal pada lansia yang menderita DMT2.
CITATION STYLE
Wardojo, S. S. I., Ritonga, S. F., & Yuliadarwati, N. M. (2023). Analisa faktor yang mempengaruhi gangguan fungsi muskuloskeletal pada lansia dengan diabetes melitus tipe 2 di kota malang. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 14(02), 370–375. https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.783
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.