Salah satu peristiwa penting yang dialami oleh manusia adalah kematian, yaitu proses akhir dari kehidupan manusia. Karena merupakan peristiwa hokum, kematian tersebut malahirkan akibat hokum, yaitu hukum waris, yaitu beralihnya harta yang ditinggalkan orang yang mati kepada ahli waris. Dalam hokum Islam, hukum kewarisan adalah hukum yang mengatur segala sesuatu yang berkenaan dengan peralihan hak dan atau kewajiban atas harta kekayaan seseorang setelah ia meninggal dunia kepada ahli warisnya. Dalam hokum waris Islam terdapat enam asas, yaitu (1) asas ijbary, (2) asas waratha, (3) asas thuluthay al-mal, (4) asas bilateral, (5) asas keadilan atau keseimbangan, dan (6) asas individual. Sedangkan dalam pewarisan Islam di Indonesia terdapat tiga asas yang dianut, sebagaimana dalam Kompilasi Hukum Islam, yaitu: (1) asas ijbary, (2) asas waratsa, dan (3) asas bilateral.
CITATION STYLE
Musyafa’ah, N. (2018). Filsafat Kewarisan dalam Hukum Islam. Al-Qanun: Jurnal Pemikiran Dan Pembaharuan Hukum Islam, 20(1), 56–76. https://doi.org/10.15642/alqanun.2017.20.1.56-76
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.