Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja isolator polimer jenis epoksi resin 20 kV dalam kondisi kabut garam dan dibandingkan dengan kabut bersih. Pengukuran dilakukan dalam suatu kamar kabut (Test Chamber) yang temperaturnya diatur menjadi 3 tingkatan, yakni tingkat rendah (00 – 250C), sedang (250 – 350C) dan tinggi (350- 450C). Kemudian dilakukan pengukuran arus bocor baik dalam kondisi kabut bersih maupun kabut garam dengan mengambil sampel isolator polimer dalam kondisi bersih dan berpolutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja isolator sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan terutama yang berada di daerah pantai yang sering berkabut garam. Dalam kondisi kabut bersih tanpa polutan diperoleh pengujian arus bocor sebesar 20 uA pada suhu 40 derajat, sedangkan pada kondisi kabut garam sebesar 25 uA. Kemudian dalam kondisi berpolutan ringan arus bocor naik menjadi 21 uA pada kondisi bersih sedangkan pada kondisi kabut garam menjadi 26 uA.
CITATION STYLE
S, S., & A, S. K. (2012). PENGARUH KABUT GARAM TERHADAP KINERJA ISOLATOR 20 KV BERBAHAN POLIMER RESIN EPOXY. Jurnal Media Elektro, 41–44. https://doi.org/10.35508/jme.v1i2.6261
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.