Salah satu kemampuan yang dikembangkan dalam pembelajaran matematika adalah kemampuan pemecahan masalah. Siswa sudah mampu mengerjakan soal matematika tetapi belum cukup baik dalam menganalisis dan berpikir dengan maksimal. Sehingga menyebabkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Hal ini juga di sebabkan karena adanya perbedaan gaya kognitif pada masing masing siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah barisan dan deret pada gaya kognitif reflektif dan gaya kognitif impulsif berdasarkan asimilasi dan alomodasi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 14 Muaro Jambi. Pada penelitian ini siswa di berikan soal tes MFFT, untuk mendapatkan subjek gaya kognitif reflektif dan gaya kognitif impulsif. Siswa yang tepilih menjadi subjek penelitiaan diberikan soal kemampuan pemecahan masalah barisan dan deret. Hasil penelitan menunjukkan bahwa siswa dengan gaya kognitif reflektif lebih cenderung mengalami asimilasi pada setiap tahapan pada proses pemecahan masalah, hal ini disebabkan siswa dengan gaya kognitif reflektif lebih detail dalam menganalisis soal. Sedangkan siswa dengan gaya kognitif impulsif lebih cenderung mengalami akomodasi pada setiap tahapan pemecahan masalah hal ini disebabkan siswa dengan gaya kognitif impulsif terlalu cepat dalam merespon dan tidak menganalisis soal dengan teliti.
CITATION STYLE
Putri, A., Huda, N., & Suratno, S. (2022). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Barisan dan Deret Berdasarkan Asimilasi dan Akomodasi Pada Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 6(2), 1210–1221. https://doi.org/10.31004/cendekia.v6i2.1024
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.