Strategi peningkatan produksi pangan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang semakin bertambah, salah satunya dengan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi. Agar keberlangsungan aset irigasi yang sudah dikelola dapat bertahan, maka harus dilakukan evaluasi secara berkala sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) No. 23 tahun 2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi. Dari hasil survei yang dilakukan di Daerah Irigasi (D.I) Ngajum, ditemukan 6 titik kerusakan yang terdiri dari 4 kerusakan lining saluran, dan 2 saluran yang dipenuhi oleh tanaman liar, sampah dan sedimen. D.I Ngajum mendapatkan nilai indeks kinerja sebesar 77,10% dan masuk ke kategori kondisi sedang (60-79%) dengan nilai aspek prasarana fisik senilai 36,29%, aspek produktivitas tanaman senilai 14,51%, aspek sarana penunjang Operasi dan Pemeliharaan (O&P) senilai 7,38%, aspek organisasi personalia senilai 8,72%, aspek dokumentasi senilai 4,10%, aspek Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) senilai 6,10%. Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) yang didapatkan dari hasil perhitungan pada D.I Ngajum sebesar Rp. 235.172.711,00. A strategy to increase food production is needed to fulfill the increasing demand for food, one of which is the construction and rehabilitation of irrigation networks. For the sustainability of irrigation assets that have been managed to survive, periodic evaluations must be carried out according to Ministerial Regulation No. 23 of 2015 concerning the Management of Irrigation Assets. From the results of a survey conducted in the Ngajum Irrigation Area, 6 damage points were found consisting of 4 damage to the channel lining, and 2 channel filled with weeds, plastic waste, and sediment. Ngajum Irrigation Area got a performance index score of 77.10% and categorized into the moderate condition category (60-79%) with a physical infrastructure aspect value of 36.29%, a plant productivity aspect of 14.51%, an Operation, and Maintenance support facility aspect (O&M) of 7.38%, personnel organization aspect of 8.72%, documentation aspect of 4.10%, Association of Water User Farmers of 6.10%. The real Cost Value of Maintaining and Operating Irrigation obtained from the calculation outcomes at Ngajum Irrigation Area is Rp. 235,172,711.00.
CITATION STYLE
Fathinun Najib, Asmaranto, R., & Dermawan, V. (2023). Studi Penilaian Indeks Kinerja Irigasi Dan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) pada Daerah Irigasi Ngajum Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang. Jurnal Teknologi Dan Rekayasa Sumber Daya Air, 3(2), 15–25. https://doi.org/10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.02
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.