Tujuan penelitian untuk (1) mempelajari aspek teknis dan manajerial perkebunan kelapa sawit, (2) mempelajari dan menganalisis manajemen dan efisiensi pemupukan kelapa sawit. Aspek teknis yang dilakukan selama kegiatan penelitian yaitu turut aktif dalam kegiatan perkebunan, antara lain : pemupukan, pengendalian gulma, sanitasi, LSU, dan panen. Aspek manajerial yang dilakukan yaitu dengan menjadi pendamping mandor dan pendamping asisten. Pengamatan dilakukan terhadap pengaplikasian pupuk di lapangan dengan mengamati pelaksanaan kaidah empat tepat . Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aplikasi pemupukan di kebun telah memenuhi kaidah tersebut meskipun masih dapat ditingkatkan lagi pada aspek cara pemupukan dan ketepatan dosisnya. Nilai ketepatan cara pemupukan sebesar 85 . 4% untuk urea dan 80 . 6% untuk borat, hal tersebut dapat ditingkatkan dengan menjaga kebersihan piringan dan bentuk serta diameter piringan. Ketepatan dosis untuk pupuk urea 91 . 1% tetapi masih dapat ditingkatkan dengan mengganti takaran yang ada dengan takaran yang lebih sesuai. Ketepatan jenis pemupukan telah mencapai 100% untuk semua jenis pupuk sesuai rekomendasi. Jumlah pupuk yang diaplikasi dalam setahun cenderung berpengaruh nyata terhadap produksi TBS, dan berkorelasi positif terhadap produksi TBS. Usia dan pengalaman kerja pemupuk tidak berpengaruh nyata terhadap prestasi kerja yang didapatkan. Efisiensi dalam penggunaan tenaga kerja di perkebunan ini telah tercapai dengan Indeks Tenaga Kerja sebesar 0 . 1508 Hk Ha -1 .
CITATION STYLE
Budiargo, A., Purwanto, R., & Sudradjat, . (2015). Manajemen Pemupukan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Perkebunan Kelapa Sawit,. Buletin Agrohorti, 3(2), 221. https://doi.org/10.29244/agrob.3.2.221-231
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.