Latar belakang: AKB di Indonesia pada tahun 2012 sebanyak 32/1000 KH atau sebanyak 60% (SDKI, 2012). Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014, bahwa AKB mencapai 69/1000 KH. Penyebab kenaikan AKB yang paling dominan yaitu asfiksia, infeksi, dan komplikasi saat kelahiran (SKRT, 2007) dan berat badan lahir rendah (SDKI, 2012). Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kejadian BBLR di Puskesmas Wilayah Harjamukti Kota Cirebon Tahun 2016. Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan di Puskesmas Wilayah Kerja Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon periode Januari s.d Desember 2016 yaitu sebanyak 976 bayi Hasil: Hasil penelitian berdasarkan uji statistik chi square diperoleh umur ibu nilai ρ sebesar 0,002, paritas dengan nilai ρ sebesar 0,006 dan kehamilan kembar nilai ρ sebesar 0,000 yang berarti bahwa umur, paritas dan kehamilan kembar mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR sedangkan faktor yang paling dominan memengaruhi kejadian BBLR yaitu paritas yang mempunyai OR terbesar yaitu 2,060. Simpulan: Kesimpulan faktor yang paling dominan memengaruhi kejadian BBLR yaitu paritas.
CITATION STYLE
Tonasih, T., & Kumalasary, D. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) DI Puskesmas Wilayah Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon Tahun 2016. Jurnal Riset Kebidanan Indonesia, 2(1), 21–27. https://doi.org/10.32536/jrki.v2i1.21
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.