APLIKASI DESAIN BIOFILIK DALAM KOMUNITAS SENIOR DI JAKARTA UTARA

  • Santoso N
  • Choandi M
N/ACitations
Citations of this article
18Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

The increasing life expectancy resulted in expanding numbers of elderly worldwide. According to BPS data, by 2035, the number of elderly in Indonesia will reach 48.2 million people or about 15.8% of the entire population of Indonesia. The increasing population leads to escalated dependence of the elderly caused by the aging process. In this modern era, the elderly need daily activities to feel useful. The solution that emerged is a community that provides facilities for the elderly. The goal is for elderly remains active and productive at the age that demands limited movement. North Jakarta was chosen as location by considering economic variables and population density to determine the target user, namely the mid- upper class. The user category are the independent living community, the older adults aged 55 and over. According to WHO, one factor that affects the quality of human life include the ageing is the physical environment. Building design can play a role in improving the health and welfare of the elderly. The concept of biophilic design applied in the project, based on the study of 14 patterns of biophilic (Terrapin, 2014) and the practice of biophilic design (Kellert, 2015), which applied in the site and building mass. Keywords:  ; Ageing ; Biofilic Design ; Senior Community,; Quality of lifeAbstrakTingkat harapan hidup yang terus meningkat mengakibatkan populasi lansia di seluruh dunia semakin bertambah. Menurut data BPS, diperkirakan pada tahun 2035 jumlah lansia di Indonesia akan mencapai 48,2 juta jiwa atau sekitar 15,8% dari seluruh penduduk Indonesia. Meningkatnya populasi lansia menyebabkan peningkatan ketergantungan lansia yang diakibatkan oleh proses penuaan. Di jaman yang lebih modern ini, lansia membutuhkan keseharian agar merasa berguna. Solusi desain yang dimunculkan adalah sebuah komunitas yang menyediakan fasilitas untuk mendukung aktivitas lansia. Tujuannya agar lansia tetap aktif dan produktif di usia yang menuntut pergerakan yang terbatas, agar dapat merubah pandangan masyarakat bahwa lansia adalah beban. Lokasi di Jakarta utara dipilih dengan mempertimbangkan variabel ekonomi dan kepadatan penduduk untuk menentukan target pengguna yaitu menengah keatas. Kategori pengguna proyek adalah komunitas independent living, yaitu orang dewasa yang lebih tua berusia 55 tahun ke atas. Menurut WHO, salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup manusia dalam proses penuaan adalah lingkungan fisik. Desain bangunan dapat berperan dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup lansia. Konsep desain biofilik diaplikasikan dalam proyek dengan dasar kajian dari 14 patterns of biophilic (Terrapin, 2014) dan the practice of biophilic design (Kellert, 2015), yang diwujudkan pada tapak dan massa bangunan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Santoso, N. J., & Choandi, M. (2022). APLIKASI DESAIN BIOFILIK DALAM KOMUNITAS SENIOR DI JAKARTA UTARA. Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 3(2), 2153. https://doi.org/10.24912/stupa.v3i2.12478

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free