MANUSKRIP ACEH: REVITALISASI KEARIFAN MASYARAKAT ACEH DI ERA GLOBAL

  • Hermansyah H
N/ACitations
Citations of this article
28Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tahun 2004 menjadi titik balik Aceh berbenah dan bangkit dari keterpurukan. Pasca bencana alam (gempa-tsunami) dan bencana kemanusiaan (kon ik) menuntun adanya proses rehabilitasi dan rekonstruksi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, Indonesia dan pihak asing (luar negeri) dalam berbagai bidang turut menumbuhkan perekonomian dan sosial masyarakat Aceh dengan pesat. Proses itu tidak hanya fokus di infrastruktur, akan tetapi juga di bidang sosial keagamaan dan cagar budaya, serta mempengaruhi pola pikir dan cara pandang generasi sekarang. Sebagai daerah kaya potensi alam dan mewariskan nilai sejarah dan budaya masa lampau, Aceh bergulir dalam beragam cuaca politik dan kebijakan, mulai dari periode kesultanan, kolonial, hingga kemerdekaan Indonesia. Pergolakan dan peperangan panjang juga menghiasi tiga periode tersebut di Aceh, baik pertikaian internal, perang saudara, maupun kon ik vertikal dan horizontal. Akibatnya, cagar budaya dan kearifan masyarakat terkubur oleh bencana kemanusia tersebut, terlebih “kekayaan alam dan kearifan” musnah saat bencana alam terbesar terjadi di abad ke-21.

Cite

CITATION STYLE

APA

Hermansyah, H. (2015). MANUSKRIP ACEH: REVITALISASI KEARIFAN MASYARAKAT ACEH DI ERA GLOBAL. Jurnal Elektronik WACANA ETNIK, 5(1), 25. https://doi.org/10.25077/we.v5.i1.57

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free