Sabut siwalan mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Kandungan selulosa dalam sabut siwalan, memungkinan dapat diolah menjadi Nitroselulosa. Indonesia saat ini masih mengandalkan impor nitroselulosa untuk diaplikasikan dalam berbagai bidang industri dan sebagai bahan baku propelan. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh waktu reaksi nitrasi dengan komposisi asam campuran terhadap kadar nitrogen nitroselulosa. Metode Penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu proses pre-treatment dan proses Nitrasi. Proses pre-treatment menggunakan proses delignifikasi dengan larutan NaOH 17,5% pada suhu 108℃ selama 60 menit dan dilanjutkan dengan bleaching menggunakan larutan H2O2 2% pada suhu 100℃ selama 90 menit. Proses Nitrasi dilakukan dengan mereaksikan α-selulosa dengan Asam campuran (HNO3 dan H2SO4) dan mengkondisikan reaktor sesuai dengan variabel komposisi asam campuran dan waktu, langkah selanjutnya mencuci nitroselulosa dengan NaHCO3 dan aquadest. Kualitas Nitroselulosa yang dihasilkan di uji kadar nitrogennya dengan metode kjeldahl-spektofotometri dan Fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR) untuk melihat gugus (-NO2) yang tersubstitusi. Hasil α-selulosa sabut siwalan setelah proses pre-treatment yaitu sebanyak 91.8744% dan Nitroselulosa terbaik diperoleh pada komposisi asam campuran (HNO3:H2SO4= 40:60 ) pada waktu reaksi 40 menit yang mendapatkan kadar nitrogen sebesar 12,10%. Fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR) menunjukkan adanya gugus nitro yang tersubstitusi, dan Uji Bakar menunjukkan bahwa nitroselulosa terbakar dengan cepat.
CITATION STYLE
Sudarso, Y. A., Setiyono, A. A., & Susilowati, T. (2023). Sintesis Nitroselulosa dari Limbah Sabut Siwalan (Borassus Flabellifer) Sebagai Bahan Baku Propelan. Chempro, 3(1), 75–81. https://doi.org/10.33005/chempro.v3i1.190
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.