AbstractDirect registration to the hospital is more preferred than using the online method. Many patients of a certain age cannot use the online registration system. Online registration system sometimes experiences problems. Registration format often occurs in errors and cannot be used to make an appointment two days in advance as can be done on an automatic registration machine (APM). Implementation use of the system needs evaluation to know the positive impact on individual and organizational performance. Qualitative descriptive research with data collection through observation, documentation, and interviews. During the pandemic period, the number of visits decreased because patients were afraid to go to the hospital, except for those who made regular visits and referred patients from other health facilities. This also affects the number of patients who register online. However, the APM registration system has a higher number than the online registration system. Percentage of successful online registrations via WhatsApp (27%) and unsuccessful (73%). Several things caused the failure, namely date of birth was wrong or inappropriate (33.3%), the doctor did not practice, the doctor did not match, the doctor's name was miswritten (26.6%), clinic format was miswritten (3.3% ). Other factors are patient quota is full, system response is late, and administration of the previous examination has not been completed.Keywords: online registration, WhatsApp, SMS, self-registration platform AbstrakPendaftaran yang dilakukan dengan datang langsung ke rumah sakit lebih banyak dipilih dibandingkan dengan menggunakan cara online. Banyak pasien pada usia tertentu yang tidak bisa menggunakan sistem pendaftaran online. Sistem pendaftaran online terkadang mengalami trouble, format pendaftaran sering terjadi kekeliruan, dan belum bisa digunakan untuk melakukan perjanjian 2 hari sebelumnya seperti yang dapat dilakukan di mesin Anjungan Pendaftaran Mandiri (APM). Implementasi pemanfaatan suatu sistem perlu dilakukan evaluasi agar dapat diketahui dampak positif terhadap kinerja individu maupun organisasi. Jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Pada periode pandemi, jumlah kunjungan mengalami penurunan dikarenakan pasien merasakan takut untuk periksa ke rumah sakit kecuali pasien yang melakukan kunjungan rutin dan pasien rujukan dari Faskes lain. Hal tersebut juga mempengaruhi jumlah pasien yang mendaftar melalui online. Namun, sistem pendaftaran melalui APM memiliki jumlah yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendaftaran yang melalui online. Persentase pendaftaran online melalui aplikasi WhatsApp yang telah berhasil (27%), dan tidak berhasil (73%). Ketidakberhasilan tersebut disebabkan oleh beberapa hal, yaitu tanggal lahir salah, atau tidak sesuai (33,3%), dokter tidak praktik, dokter tidak sesuai, salah penulisan nama dokter (26,6%), penulisan format klinik salah (3,3%). Faktor lainnya yaitu kuota pasien sudah penuh, respon sistem terlambat, dan administrasi pemeriksaan sebelumnya belum selesai.Kata Kunci: pendaftaran online, WhatsApp, SMS, anjungan pendaftaran mandiri
CITATION STYLE
Rohman, H., & Marsilah, M. (2022). Pemanfaatan Sistem Pendaftaran Online Melalui Aplikasi WhatsApp di Rumah Sakit Umum Daerah. Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM), 10(1), 18–26. https://doi.org/10.47007/inohim.v10i1.397
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.