A-B Brotherhood Cafe berdiri bertujuan untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan kepada konsumen dalam menikmati waktu luang dan menikmati hidangan yang disajikan cafe dengan membuat konsep yang lebih modern dan estetika keindahan. Penulis menggunakan dua metode penelitian, yaitu penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan, metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi yang bersumber dari data primer dan data sekunder dan dianalisis dengan metode deskriptif dan metode induktif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah usaha cafe pada A-B Brotherhood Cafe sudah layak untuk dijalankan dengan memenuhi syarat marketing mix atau bauran pemasaran. Adapun saran dari penelitian ini adalah untuk mengurangi komentar tidak baik dari konsumen, pada produk nasi goreng terasi perlu perbaikan dan koreksi, terutama pada porsi dan rasa. Agar cafe mendapatkan keuntungan yang cukup, pemilik bisa menaikkan harga sedikit lagi untuk menambah pendapatan dan perhitungan kas agar tidak terlalu rendah dan sesuai dengan standar penetapan harga. Agar bisa menarik perhatian pengunjung, pemilik harus lebih kritis dalam hal memilih dan menambah tempat atau lokasi. Pihak cafe sebaiknya menambah fasilitas seperti meja dan kursi, lampu yang cukup terang untuk menambah estetika dan keindahan ruangan. Untuk menghemat waktu dan tidak membuang banyak waktu, sebaiknya metode pembayaran langsung diganti dengan metode pembayaran setelah makan atau sistem billing, agar pengunjung lain tidak merasa kecewa karena menunggu terlalu lama untuk dilayani.
CITATION STYLE
Chairani, P., Lie, D., Harahap, K., & Simatupang, S. (2019). ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA A-B BROTHERHOOD CAFE DI SERBALAWAN KECAMATAN DOLOK BATU NANGGAR KABUPATEN SIMALUNGUN. Maker: Jurnal Manajemen, 5(2), 61–71. https://doi.org/10.37403/maker.v5i2.119
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.