Populasi kambing di Desa Sindangkasih pada tahun 2020 adalah 1135 ekor. Jumlah tersebut sangat potensial untuk ditingkatkan kembali dengan cara memanipulasi pakan. Salah satu teknik manipulasi pakan yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian tepung temulawak. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian tepung temulawak terhadap pertambahan bobot badan ternak kambing dan menganalisis usaha penggemukan ternak kambing yang diberi tepung temulawak. Materi yang digunakan adalah kambing lokal dengan rataan bobot badan awal 20,5 kg. Metode penelitian menggunakan kaji terap 2 perlakuan yaitu P0=kontrol dan P1 = kontrol + tepung temulawak 12 gr/ekor + 40 ml air. Peubah yang diukur dalam kaji terap adalah pertambahan bobot badan harian (PBBH). Peubah analisis usaha yang dihitung diantaranya pendapatan, B/C ratio, R/C ratio, BEP harga, BEP Produksi dan Marginal Benefit Cost Ratio (MBCR). Data dianalisis menggunakan Independent t-test. Data analisis usaha dianalisis secara deskriptif. Hasil kaji terap yang dilakukan pada ternak kambing menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata dengan pemberian tepung temulawak terhadap PBBH. Hasil analisis usaha pada kedua perlakuan menunjukkan untuk perlakuan P1 lebih menguntungkan peternak dengan pendapatan Rp 1.329.145. Nilai R/C ratio dan B/C ratio paling tinggi pada P1 dan nilai MBCR sebesar 23,132. Secara finansial pendapatan paling tinggi yaitu pada P1 dengan pemberian tepung temulawak 12 gr + 40 ml air, artinya pemberian tepung temulawak mampu memeningkatkan bobot badan kambing dan pendapatan peternak di Desa Sukaresik.
CITATION STYLE
Yosa Atifah, Dyah Gandasari, & Harry. (2021). Pengaruh Pemberian Temulawak (Curcuma xhanthorrhiza) terhadap Pertambahan Bobot Badan Kambing di Desa Sukaresik, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis. JURNAL TRITON, 12(2), 59–65. https://doi.org/10.47687/jt.v12i2.211
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.