Latar Belakang: Dismenore merupakan permasalahan yang dialami oleh remaja putri yang sudah menstruasi dan memiliki banyak dampak. Biasanya remaja putri yang mengalami dismenore memiliki tingkat stress yang tinggi dan frekuensi mengonsumsi makanan cepat saji yang sering. Kejadian dismenore di setiap negara dilaporkan lebih dari 50%. Prevalensi kejadian dismenore di Asia adalah 74,5%. Sementara itu, di Indonesia kejadian dismenore sebesar 64,25%. Prevalensi dismenore pada remaja di Jakarta Pusat sebanyak 87,5%. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stress dan perilaku konsumsi makanan cepat saji terhadap kejadian dismenore pada remaja putri di SMPN 156 Jakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 105 orang yang merupakan siswi kelas VII dan VIII yang ditentukan dengan teknik cluster sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui google formulir. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Penelitian ini menunjukkan sebagian besar remaja putri mengalami dismenore, tingkat stres normal dan sering mengonsumsi makanan cepat saji. Simpulan: Ada hubungan antara tingkat stres dan perilaku konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian dismenore pada remaja putri di SMPN 156 Jakarta dengan hasil p value < 0,05.
CITATION STYLE
Mivanda, D., Follona, W., & Aticeh, A. (2023). Hubungan Tingkat Stres dan Perilaku Konsumsi Makanan Cepat Saji Terhadap Kejadian Dismenore Pada Remaja Putri. Muhammadiyah Journal of Midwifery, 4(1), 34. https://doi.org/10.24853/myjm.4.1.34-46
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.