Masa pandemi Covid-19 mengakibatkan pendidik dan yang dididik menjadi kreatif dan inovatif dalam menggunakan fasilitas pembelajaran. Sebelumnya, di Perguruan Tinggi, dosen dan mahasiswa diwajibkan untuk selalu hadir di kelas guna menyampaikan dan menerima perkuliahan. Dosen yang mengajar secara jarak jauh dengan fasilitas media sosialnya dinilai menyalahi aturan pelaksanaan pendidikan. Ironisnya, dampak Covid-19 justru mengharuskan dosen dan mahasiswa melakukan perkuliahan secara daring dari tempat masing-masing. Permasalahannya, dengan tidak bertemu langsung, dosen tidak mengetahui berapa persen dari perkuliahan yang disampaikan dapat dimengerti oleh mahasiswanya. Dosen juga tidak dapat melihat secara langsung apakah mahasiswa melakukan kegiatannya tanpa menyontek temannya. Oleh karena itu, perlu melakukan pengabdian masyarakat yaitu membuat materi di luar jam kerja untuk membuat fasilitas pembelaran daring seperti Moodle yang dapat mengintegrasikan cara pembelajaran melalui kamera, Youtube streaming, Google Meet, dan Zoom untuk mendukung dosen dalam memperlihatkan daya kreativitas yang tinggi. Untuk mengetahui seberapa sukses dosen mengabdikan waktunya dalam pembuatan kegiatan untuk pembelajaran daring itu, sebuah kuesioner melalui Google Form disebarluaskan. Hasil yang menunjukkan bahwa pembelajaran di cyber.unika.ac.id sesuai dengan kebutuhan mahasiswa Generasi Z dan pemberian pertanyaan multiple choice (78,7%) menjadi macam soal yang paling digemari oleh mahasiswa dapat dijadikan masukan bagi lebih suksesnya pembelajaran daring selama pandemi Covid-19.
CITATION STYLE
Dukut, E. M. (2021). KREATIVITAS KEGIATAN PEMBELAJARAN DARING UNTUK GENERASI Z DI PERGURUAN TINGGI. Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat. https://doi.org/10.18196/ppm.35.111
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.