Trauma pada dasar tulang panggul selama persalinan sekarang diketahui sebagai faktor etiologi utama terhadap kelainan otot dasar panggul seperti inkontinensia urin, prolaps organ pelvis, dan inkontinensia fekal. Penelititan ini bertujan menganalisis perbedaan rerata selisih kekuatan otot dasar panggul sebelum dan sesudah persalinan spontan antara kelompok stress inkontinensia urin dengan kelompok normal. Penelitian dilakukan dengan metode analitik dengan desain cross sectional pada 13 wanita dengan stress inkontinensia urin, dan 17 wanita dengan kelompok normal. Subjek penelitian dikumpulkan di RSUD Pariaman, dari bulan Juli sampai Oktober 2014. Pemeriksaan kekuatan otot dasar panggul dilakukan dengan alat perineometer. Perbedaan rerata selisih kekuatan otot dasar panggul sebelum dan sesudah persalinan spontan antara kedua kelompok dianalisis menggunakan uji t independent. Diperoleh hasil rerata selisih kekuatan otot dasar panggul sebelum dan sesudah persalinan spontan pada kelompok stress inkontinensia urine lebihbesar daripada kelompok normal (3,85 + 1,281 cmH2O vs 2,00 + 1,173 cmH2O, p = 0,000). Dapat disimpulkan bahwa rerata selisih kekuatan otot dasar panggul sebelum dan sesudah persalinan spontan pada kelompok stress inkontinensia urine lebih besar secara bermakna daripada kelompok normal.Kata Kunci : Otot Dasar Panggul, Inkontinensia Urin, Persalinan Spontan
CITATION STYLE
Utama, B. I., Sari, H. K., & Bachtiar, H. (2017). PERBEDAAN LEVEL RERATA KEKUATAN OTOT DASAR PANGGUL SEBELUM DAN SETELAH PERSALINAN SPONTAN PADA KELOMPOK INKONTINENSIA URIN DAN KELOMPOK NORMAL. Andalas Obstetrics And Gynecology Journal, 1(1), 7–14. https://doi.org/10.25077/aoj.1.1.7-14.2017
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.