Air pegunungan merupakan salah satu sumber air bersih yang biasa digunakan masyarakat pedesaan untuk memenuhi kebutuhan air harian seperti mencuci, mandi, dan memasak. Kurangnya sarana air bersih di Indonesia merupakan permasalahan yang belum terselesaikan sampai saat ini. Salah satu kebiasaan masyarakat di Desa Tanjung Tulungagung yakni menggunakan air sumber pegunungan untuk dikonsumsi sebagai air minum tanpa memasaknya terlebih dahulu. Air yang tidak dimasak memiliki kecenderungan tercemar oleh mikroba, salah satunya yakni golongan coliform. Bakteri coliform dapat menyebabkan beberapa penyakit, misalnya diare, disentri dan kolera. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air dengan mengamati pertumbuhan bakteri coliform pada air pegunungan yang dikonsumsi oleh warga di Desa Tanjung Kecamatan Sendang Tulungagung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Most Probable Number (MPN). Hasil dari penelitian ini didapatkan jumlah Coliform yang terkandung dalam pengulangan pengujian sampel 1, 2, 3 & 4 secara berurutan yaitu 900, 1600, 1600, 1600 MPN/100 ml, selanjutnya data dibandingkan dengan SNI yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional. Berdasarkan SNI 3719:2014, syarat nilai Angka Paling Mungkin (APM) untuk air minum yaitu tidak lebih dari <2/100 ml. Kesimpulan dari penelitian ini adalah air yang digunakan oleh masyarakat Desa Tanjung Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung tidak layak untuk dikonsumsi secara langsung tanpa diolah terlebih dahulu.
CITATION STYLE
Nugraha, R. A. F., Safitri, Y. D., & Purnamawati, N. E. D. (2023). UJI KUALITAS SUMBER AIR PEGUNUNGAN MENGGUNAKAN METODE MOST PROBABLE NUMBER DI DESA TANJUNG TULUNGAGUNG. Journal of Indonesian Medical Laboratory and Science (JoIMedLabS), 4(1), 37–44. https://doi.org/10.53699/joimedlabs.v4i1.95
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.