Biogas yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobik sangat popular digunakan untuk mengolah limbah biodegradable karena bahan bakar dapat dihasilkan sambil menghancurkan bakteri pathogen dan sekaligus mengurangi volume limbah buangan. Metana dalam biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih daripada batu bara, dan menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida yang lebih sedikit. Biogas yang dihasilkan oleh biodigester sebagian besar terdiri dari 54%–70% metana (CH4), 27%–45% karbondioksida (CO2), 3%-5% nitrogen (N2), 1%-0% hidrogen (H2), 0,1% karbon monoksida (CO), 0,1% oksigen (O2) dan sedikit hidrogen sulfida (H2S). Jika biogas dimurnikan dari pengotor dalam kasus ini, dari CO2, ia akan memiliki karakteristik yang sama dengan gas alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh CO2 dalam proses pembakaran. Dalam penelitian ini menggunakan metana sebagai bahan bakar dan ruang bakar sel Helle-Shaw dengan ukuran 50 x 20 x 1 cm. Variasi yang digunakan adalah perbandingan AFR 7.5: 1, 8.5:1, 9 :1, 9.5:1 dan 10: 1 dengan penambahan 10% 20%, 30% CO2. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kadar CO2 berpengaruh terhadap karakteristik pembakaran CH4 dengan CO2
CITATION STYLE
Ngamel, Y. A., & Uwar, N. A. (2020). Karakteristik Pembakaran Ch4 dengan Penambahan Co2 untuk Model Sel Helle-Shaw pada Penyalaan Atas. JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING MANUFACTURES MATERIALS AND ENERGY, 4(1), 60–73. https://doi.org/10.31289/jmemme.v4i1.3792
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.