Kadar serum feritin yang tinggi pada pasien talasemia menimbulkan berbagai komplikasi yang menurunkan kualitas hidup pasien. Kadar tersebut dipengaruhi berbagai hal, salah satunya kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat kelasi besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan konsumsi obat kelasi besi dan kadar serum feritin pada penderita talasemia beta-mayor di RSUD Al-Ihsan Bandung serta hubungan antara keduanya. Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan melibatkan 50 pasien talasemia di RSUD Al-Ihsan Bandung yang dipilih secara consecutive. Data tingkat kepatuhan diukur dengan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8) yang diisi dengan dipandu oleh peneliti, sedangkan data kadar feritin didapatkan dari rekam medis pasien. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli-September 2019, data dianalisis menggunakan uji Chi square dengan bantuan piranti lunak STATA versi 13. Hasil penelitian menunjukan mayoritas penderita talasemia beta-mayor di RSUD Al-Ihsan Bandung (60%, IK 45.4% - 72.9%) memiliki tingkat kepatuhan rendah dalam konsumsi obat kelasi besi dan sebagian besar memiliki kadar serum feritin >2500 ng/ml (58%, IK 43.5% - 71.2%). Terdapat hubungan bermakna secara statistik antara tingkat kepatuhan konsumsi obat kelasi besi dengan kadar serum feritin pada penderita talasemia beta-mayor di RSUD Al-Ihsan Bandung p=0.00( p<0.05).
CITATION STYLE
Gustiana, H., Gunantara, T., & Rathomi, H. S. (2020). Kepatuhan Konsumsi Obat Kelasi Besi dan Kadar Serum Feritin Pasien Talasemia Beta-Mayor di RSUD Al-Ihsan Bandung. Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains, 2(1), 26–30. https://doi.org/10.29313/jiks.v2i1.5572
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.