Konflik di tubuh partai politik adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari, dan tidak jarang konflik internal dapat menciptakan perpecahan partai. Tulisan ini betujuan menganalisis bagaimana konflik internal partai PKS dapat melahirkan partai baru (Gelora). Tulisan ini menggunakan studi kepustakaan, dengan data yang digunakan adalah buku dan laporan ilmiah primer atau asli yang terdapat di dalam artikel atau jurnal yang berkaitan dengan konflik intenal partai politik dan pelembagaan partai politik. Berdasarkan hasil analisis, tulisan ini menjelaskan kelahiran partai Gelora disebabkan adanya perbedaan ideologi politik antara Anis Matta dan Hilmi Aminudin, dan pembaharuan yang di inginkan Anis Matta mendapat penolakan dari kader PKS. Melihat pelembagaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih terbilang rendah, karena partai tidak dapat mengatasi konflik internalnya sendiri sehingga menciptakan perpecahan dan melahirkan partai baru (Partai Gelora). Bentuk manajemen konflik yang diambil oleh pihak berkonflik yaitu dengan mendirikan partai baru yaitu gelora. Dengan kata lain, konflik tidak akan berlajut dalam internal, karena ada pihak yang memutuskan pecah partai.
CITATION STYLE
Muhammad Sidiq, Robi Cahyadi Kurniawan, Arizka Warganegara, & Barokah, F. (2023). KEHADIRAN PARTAI GELOMBANG RAKYAT INDONESIA SEBAGAI MANAJEMEN KONFLIK INTERNAL PARTAI POLITIK. Moderat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 9(2), 271–288. https://doi.org/10.25157/moderat.v9i2.2822
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.