AbstractThe cropping system in rice cultivation is varied, such as Transfer Planting (Tapin) and Direct Seed Planting (Tabela). The Tabela system has many advantages over the Tapin system, but in this system, the weed population is higher compared to the Tapin system. This study aims to determine the effect of control methods on weed growth in rice cultivation under different cropping systems (Tapin and Tabela). The research was conducted in Babadan Village, Gunung Jati Sub-district, Cirebon Regency, West Java. The method used was a split plot design with 6 treatments and 4 replications. The main plot in this experiment is the weed control method (P) which consisted of 3 levels (p1 = chemically, p2 = manually control by hand weeding, p3 = without weed control). The sub-plot is the planting system (S) with 2 levels (s1 = Tabela and s2 = Tapin). If the resultsishowed a significantidifference, theniit was analyzed further with the Least Significance Different (LSD) test ati5%. The resultsishowed thatichemical weed control with the Cyhalofop-butyl 100g/L herbicide at a doseiof 1.5 L/haiwas able to suppress the growth of Echinochloaicrus-galli, Leptochloaichinensis, Ludwigia octovalvis and Fimbristylis miliacea weeds until 6 weeksiafteriapplication on both Tapin and Tabela rice cropping systems without causing phytotoxicity effects. Keywords: Weed, Cyhalofop-butyl Herbicide, Weeding, Transfer Planting (Tapin), Direct Seed Planting (Tabela), Rice Yield AbstrakPada budidaya tanaman padi terdapat sistem tanam yang sering dilakukan yaitu secara Tanam Pindah (Tapin) dan Tanam Benih Langsung (Tabela). Tiap sistem tanam memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada sistem Tabela, populasi gulma cukup tinggi dibandingkan dengan sistem Tapin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pengendalian terhadap pertumbuhan gulma pada budidaya padi pada sistem tanam yang berbeda (Tapin dan Tabela). Penelitian dilakukan di Desa Babadan, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah rancangan petak terbagi dengan 6 perlakuan dan empat ulangan. Petak utama dalam percobaan ini adalah metode pengendalian gulma (P) yang terdiri dari 3 taraf (p1 = kimiawi, p2 = pengendalian manual dengan penyiangan, p3 = tanpa pengendalian gulma). Anak petak adalah sistem tanam (S) dengan 2 taraf (s1 = Tabela dan s2 = Tapin). Jika hasil menunjukkan perbedaan yang signifikan, selanjutnya dianalisis lebih lanjut dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian gulma secara kimiawi dengan herbisida Cyhalofop – butil 100g/L dosis 1,5 L/ha mampu menekan pertumbuhan gulma Echinochloa crus-galli, Leptochloa chinensis, Ludwigia octovalvis dan Fimbristylis miliacea pada sistem pertanaman padi Tapin dan Tabela hingga 6 minggu setelah aplikasi tanpa menimbulkan efek fitotoksisitas. Kata Kunci: Gulma, Herbisida Cyhalofop butyl, penyiangan, Tabela, Tapin, hasil tanaman padi
CITATION STYLE
Umiyati, U., Kurniadie, D., & Rahmawati, S. (2022). The effect of weed control methods on weed growth in lowland rice cultivation under different cropping systems. Kultivasi, 21(2). https://doi.org/10.24198/kultivasi.v21i2.35513
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.