Climate Change Will Cause The Next Migrant Crisis : Studi Kasus Kiribati

  • Kumala Dewi P
N/ACitations
Citations of this article
66Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Dampak dari perubahan iklim terhadap masyarakat global telah menjadi perhatian para pembuat kebijakan dan publik yang lebih luas seiring dengan meningkatnya jumlah migran akibat perubahan lingkungan. Kenaikan permukaan air laut seperti halnya bencana alam menimbulkan tantangan dalam hal pengaruhnya terhadap pembangunan dan penghidupan, pilihan penyelesaian, produksi pangan dan kesehatan. Sebagai dampaknya, ini akan memaksa orang untuk meninggalkan tanah air mereka. Ini diprediksi akan menyebabkan perpindahan orang-orang secara besar-besaran dan jumlahnya masih terus meningkat. Kekhawatiran tentang migran lingkungan telah menjadi topik politik yang nyata. Dan ini mengarah pada sebuah pertanyaan, apakah perubahan iklim mempengaruhi migrasi massal dan menyebabkan krisis migran. Untuk mendeskripsikannya, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui review dokumen dan analisis data sekunder. Dalam tulisan ini, penulis menyajikan studi kasus Kiribati yang merupakan negara atoll yang terancam tenggelam akibat kenaikan permukaan air laut. Kiribati adalah negara atol yang diprediksi menjadi negara pertama di dunia yang memindahkan penduduknya ke negara lain. Negara ini memiliki tingkat kenaikan populasi yang tinggi. Makalah ini mengacu pada damapak dari perubahan iklim terhadap lingkungan dan bagaimana hubungannya dengan migrasi. Dengan kesimpulan bahwa perubahan iklim dan degradasi lingkungan memiliki dampak signifikan pada pergerakan populasi.

Cite

CITATION STYLE

APA

Kumala Dewi, P. R. (2018). Climate Change Will Cause The Next Migrant Crisis : Studi Kasus Kiribati. Jurnal PIR : Power in International Relations, 2(1), 82. https://doi.org/10.22303/pir.2.1.2017.82-102

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free