Dampak dari perubahan iklim terhadap masyarakat global telah menjadi perhatian para pembuat kebijakan dan publik yang lebih luas seiring dengan meningkatnya jumlah migran akibat perubahan lingkungan. Kenaikan permukaan air laut seperti halnya bencana alam menimbulkan tantangan dalam hal pengaruhnya terhadap pembangunan dan penghidupan, pilihan penyelesaian, produksi pangan dan kesehatan. Sebagai dampaknya, ini akan memaksa orang untuk meninggalkan tanah air mereka. Ini diprediksi akan menyebabkan perpindahan orang-orang secara besar-besaran dan jumlahnya masih terus meningkat. Kekhawatiran tentang migran lingkungan telah menjadi topik politik yang nyata. Dan ini mengarah pada sebuah pertanyaan, apakah perubahan iklim mempengaruhi migrasi massal dan menyebabkan krisis migran. Untuk mendeskripsikannya, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui review dokumen dan analisis data sekunder. Dalam tulisan ini, penulis menyajikan studi kasus Kiribati yang merupakan negara atoll yang terancam tenggelam akibat kenaikan permukaan air laut. Kiribati adalah negara atol yang diprediksi menjadi negara pertama di dunia yang memindahkan penduduknya ke negara lain. Negara ini memiliki tingkat kenaikan populasi yang tinggi. Makalah ini mengacu pada damapak dari perubahan iklim terhadap lingkungan dan bagaimana hubungannya dengan migrasi. Dengan kesimpulan bahwa perubahan iklim dan degradasi lingkungan memiliki dampak signifikan pada pergerakan populasi.
CITATION STYLE
Kumala Dewi, P. R. (2018). Climate Change Will Cause The Next Migrant Crisis : Studi Kasus Kiribati. Jurnal PIR : Power in International Relations, 2(1), 82. https://doi.org/10.22303/pir.2.1.2017.82-102
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.