Penilaian kinerja pegawai di sektor publik adalah elemen penting dalam pengelolaan sumber daya manusia. Tujuannya adalah mengukur pencapaian target kerja dan memberikan umpan balik konstruktif untuk meningkatkan kinerja individu dan organisasi. Namun, penilaian kinerja di sektor publik memiliki tantangan pengukuran objektif dan bias penilai. Untuk mengatasi ini, diperlukan perencanaan yang matang, kolaborasi, kompetensi penilai, dan penggunaan instrumen yang tepat. Dasar hukum yang relevan meliputi undang-undang dan peraturan pemerintah. Metodologi Literature Review digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis literatur yang relevan dalam penelitian ini. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa Dalam konteks penilaian kinerja pegawai di sektor publik, terdapat beberapa masalah yang sering dihadapi, antara lain subjektivitas dan bias penilai, ketidakjelasan standar dan kriteria penilaian, pengukuran kinerja yang tidak memadai, kurangnya umpan balik dan pembinaan, serta kurangnya keterlibatan dan kepuasan pegawai. Berdasarkan analisis temuan-temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa masalah yang paling mendekati teori adalah kurangnya umpan balik dan pembinaan. Temuan menunjukkan bahwa umpan balik yang konstruktif dan pembinaan yang efektif sangat penting dalam penilaian kinerja pegawai di sektor publik. Masalah ini memiliki kesesuaian tertinggi dengan temuan dalam tinjauan pustaka.
CITATION STYLE
Nurdin, I., Musaad, F., Putri, Y. M., & Airlangga, D. (2023). Efektifiktas Penilaian Kinerja Pegawai Sektor Publik di Indonesia. Musamus Journal of Public Administration, 6(1), 495–502. https://doi.org/10.35724/mjpa.v6i1.5324
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.