Family is the first social environment where children can interact. It is in this primary institution that a child experiences parenting. Prolonged parenting will form a habit in children. Teaching good habits is very important to do since the beginning of a child’s life and education through habituation can be done by giving parenting to children or students. Parenting between families with one another are different. Many factors can influence parenting by the family. One of the factors that determine the shape of parenting is culture, so that among tribes and others have different forms of parenting. In providing parenting, the Gayo tribe is strongly influenced by the traditions and culture which they have. They follow to the patrilineal kinship system, which is a fatherly manner, and in principle, this system is a kinship system that draws the lineage of the father or male ancestors. Boys have a very important role in the kinship system of the Gayo tribe, boys are given an important place, because boys are successors and nobility. This such parenting is known as gender bias, because boys and girls get different status and roles based on sex (sex) and not based on their abilities. Keywords: Parenting, Parents, Child, Gender Bias, Gayo Tribe Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama tempat anak dapat berinteraksi. Pada institusi primer inilah seorang anak mengalami pengasuhan. Pola asuh yang berkepanjangan akan membentuk sebuah pembiasaan pada anak. Penanaman pembiasaan yang baik, sangat penting dilakukan sejak awal kehidupan anak dan pendidikan melalui pembiasaan dapat dilakukan dengan cara memberikan pola asuh pada anak/siswa. Pola asuh anak antara keluarga satu dengan keluarga lainnya berbeda-beda. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pola asuh yang dilakukan keluarga. Salah satu faktor yang turut menentukan bentuk pola asuh orang tua adalah budaya, sehingga antara suku satu dengan lainnya mempunyai bentuk pola asuh berbeda. Dalam memberikan pola asuh, suku gayo sangat dipengaruhi oleh tradisi dan budaya yang mereka miliki. Mereka menganut sistem kekerabatan patrilineal yaitu bersifat kebapaan, dan pada prinsipnya, sistem ini merupakan sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan ayah atau garis keturunan nenek moyang laki-laki. Anak lelaki peranannya sangat penting dalam sistem kekerabatan suku gayo, anak lelaki diberikan tempat yang penting, karena anak lelaki merupakan penerus keturunan dan gelar kebangsawan . Pola asuh seperti itulah yang kemudian dikenal dengan pola asuh bias gender, karena anak laki-laki dan anak perempuan mendapatkan status dan peranan berbeda berdasarkan jenis kelamin (sex) dan bukan berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Kata Kunci: Pola asuh, orang tua, anak, bias gender, suku gayo.
CITATION STYLE
Mahyudin, M., & Nurbaiti, N. (2018). Pola Asuh Anak Perempuan Gayo Dalam Perspektif Gender. Hikmah: Journal of Islamic Studies, 14(1), 40. https://doi.org/10.47466/hikmah.v14i1.102
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.