Penyesuaian diri adalah kemampuan seorang dalam menghadapi situasi atau perubahan kondisi, seperti transisi ke lingkungan perkuliahan dan sistem pembelajaran teori-praktik. Self-disclosure adalah sebuah komunikasi dimana seseorang mengungkapkan informasi mengenai dirinya dan biasanya bersifat tersembunyi. Setiap mahasiswa akan mengalami masa transisi ke lingkungan baru, termasuk mahasiswa keperawatan. Masa transisi ini akan mendorong mahasiswa keperawatan untuk beradaptasi dengan suasana baru dan kurikulum baru. Pengungkapan diri akan membantu mahasiswa keperawatan untuk berkomunikasi mengenai kesulitan yang dialami dalam menyesuaikan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-disclosure dengan penyesuaian diri pada mahasiswa Prodi D3 Keperawatan Poltekkes Semarang. Subjek penelitian ini adalah 132 mahasiswa keperawatan diperoleh menggunakan teknik cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Self-Disclosure (24 aitem, α = 0,872) dan Skala Penyesuaian Diri (41 aitem, α = 0,930). Analisis data menggunakan Spearman’s Rho menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara self-disclosure dengan penyesuaian diri pada subjek penelitian ini (rxy = 0,678; p = 0,000). Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi self-disclosure, maka semakin baik penyesuaian diri yang dimiliki mahasiswa. Sebaliknya, semakin rendah self-disclosure, maka semakin buruk juga penyesuaian diri yang dimiliki mahasiswa.
CITATION STYLE
Kusumaningtyas, A., & Rahmandani, A. (2023). HUBUNGAN ANTARA SELF-DISCLOSURE DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA PRODI D3 KEPERAWATAN POLTEKKES SEMARANG. Jurnal EMPATI, 12(4), 298–305. https://doi.org/10.14710/empati.2023.28298
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.