Artikel ini membahas tentang kajian tafsir al-Qur’an para aktivis ormas Persatuan Islam (PERSIS). Penafsiran secara tulisan dimulai dari Tafsīr Al-Furqān karya A. Hassan tahun 1928 hingga Tafsīr Juz ‘Amma Untuk Anak karya Roni Nugraha tahun 2019. Secara kuantitas, tafsir yang diproduksi oleh para aktivis Persatuan Islam relatif cukup banyak. Secara keseluruhan, penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dan wawancara. Teori yang digunakan adalah teori ilmu tafsir yang berguna untuk menganalisis karakteristik tafsir Persatuan Islam dan teori analisis wacana kritis Norman Fairclough guna mengungkap ideologi atau kepentingan mufasir yang bersangkutan. Dari segi karakteristik, tafsir para aktivis Persatuan Islam didominasi oleh metode tahlīlī, bersumber bi al-Mathūr, kecenderungan terhadap Suni dan memiliki ragam corak, di antaranya adāb al-ijtimā’ī, fiqhī, akhlāqī, lughawī. Sedangkan secara ideologis, para mufasir Persatuan Islam pada mulanya lebih banyak memasukkan kepentingan Islam modernis, dengan mengkritik berbagai praktek Islam tradisional, namun karena situasi zaman senantiasa berubah, pasca era reformasi para aktivits Persatuan Islam melalui karya tafsirnya, lebih banyak mengkritik aliran sesat yang sudah berbeda secara ushūlī.
CITATION STYLE
Rusmana, D., & Hamdani Akbar, F. (2021). DARI LITERASI HINGGA IDEOLOGI: KAJIAN TAFSIR AL-QURAN PARA AKTIVIS ORMAS PERSATUAN ISLAM. Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al- Qur’an Dan Tafsir, 6(2). https://doi.org/10.15575/al-bayan.v6i2.16926
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.