Larutan perendam (pulsing) merupakan suatu larutan yang diberikan segera pada bunga sebelum pengiriman untuk memberi tambahan energi, melindungi tangkai bunga dari serangan mikroorganisme penyebab penyumbatan, dan menunda kelayuan. Penelitian ini bertujuan memperoleh komposisi larutan perendam yang tepat dalam upaya memperpanjang masa kesegaran bunga potong Alpinia. Penelitian dilakukan sejak Agustus 2005 sampai dengan Februari 2006 di Kebun Percobaan Pasarminggu, Balai Penelitian Tanaman Hias.Tiga jenis bahan pengawet digunakan dalam penelitian ini, yaitu gula pasir dengan lima taraf konsentrasi 5, 10, 15, 20, dan 25% serta AgNO3 50 ppm dan asam sitrat 50 ppm (pH 3-4) dengan lama perendaman 2 dan 10 jam. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan lima ulangan dan lima tangkai bunga potong per unit perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan perendam yang mengandung AgNO3 50 ppm + gula 20% + asam sitrat 50 ppm (pH 3-4) dengan perendaman selama 2 jam memberikan hasil terbaik, yaitu masa kesegaran bunga potong mencapai 11,22 hari (atau 5,56 hari lebih lama dibanding tanpa perendaman) dengan persentase pembukaan braktea sebesar 33,14%. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk merancang pengaturan suplai bunga potong ke pasar. Pulsing solution is commonly used to prolong vaselife by dipping the flower stalks in a solution containing sugars and germicides before delivering to give energy and to prevent the plugging of stalks by microbial growth, and to postpone wilting of flowers. The experiment was conducted to determine the appropriate composition of pulsing solution to prolong vaselife of Alpinia cut flowers. Three kinds of pulsing solution were tested in the experiment i.e. sucrose with concentration levels of 5, 10, 15, 20, and 25%, 50 ppm AgNO3, and 50 ppm citric acid (pH 3-4) with dipping periods of 2 and 10 hours. The experiment was arranged in a completely randomized block design with five replications and five cut flowers stalks per treatments. The results indicated that pulsing solution containing 50 ppm AgNO3 + 20% sugar + 50 ppm citric acid (pH 3-4) with the 2 hours dipping period was the best treatment exhibited vaselife up to 11.22 days or 5.56 days longer than control, and with bud opening of 33.14%. The result implies that the such method can be exploited to arrange cut flower supply to the market.
CITATION STYLE
Amiarsi, D., & Utami, P. K. (2016). Peranan Larutan Pengawet terhadap Mutu Bunga Potong Alpinia Selama Peragaan. Jurnal Hortikultura, 21(2), 185. https://doi.org/10.21082/jhort.v21n2.2011.p185-190
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.