Konsep teater pakeliran dalam penciptaan karya seni eksperimental oleh mahasiswa pedalanganISI Denpasar semakin populer dan sering digunakan. Di balik popularitasnya, budaya praktekdalam aplikasinya sering mengesampingkan proses berkonsep sebagai pondasi awal garap karyaseni yang dapat dipertanggung jawabkan. Model penelitan kualitatif dengan analisis deskriptifanalitik ini, menggunakan teori bentuk seni, kritik seni, dan teori nilai guna menganalisis pokokbahasan: 1) Konsep teater pakeliran dalam pertunjukan wayang, 2) Problematika konsep teaterpakeliran, 3) Potensi konsep teater pakeliran sebagai nilai. Penulis mengemukakan bahwa:1) Sebagai sebuah bentuk bermakna ‘teater’ dan ‘pakeliran’ masing-masing mewakili cabangilmu yaitu ‘drama’ yang identik dengan unsur teatrikal, serta ‘pewayangan’ dikenal denganpementasan boneka pipih dibalik kelir. 2) Perlunya pemetaan dan formulasi dalam konsepteater pakeliran yang mampu menjadi solusi problematika yang kerap terjadi. 3) Formulasiteater pakeliran sebagai sebuah konsep berfikir dan metode mengajar dengan aplikasi teoritisdan praktis demi penilaian estetik kelembagaan dan sosial.Kata kunci: teater pakeliran, problematika, pewayangan
CITATION STYLE
Putra, I. G. M. D. (2021). Problematika Teater Pakeliran sebagai Konsep Garap dalam Seni Pewayangan. Panggung, 31(3). https://doi.org/10.26742/panggung.v31i3.1714
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.