Pertanian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh nenek moyang kita sejak dahulu kala. Kegiatan pertanian yang lebih spesifik di sektor pertanian dapat menunjang kebutuhan ekonomi masyarakat/petani. Petani sudah terbiasa dengan sistem pertanian konvensional, yaitu mengolah tanah terlebih dahulu, kemudian menunggu hujan reda adalah waktu yang tepat untuk menanam. Tentu saja, itu bukan operasi yang efisien jika membandingkan zaman kuno dengan zaman modern seperti sekarang ini. Dimasakini sudah banyak terjadi alih fungsi lahan yang kemudia dijadikan perkebunan sawit yang tentu saja berdampak untuk tanah dan lingkungan sekitar. Teknologi bercocok tanam dengan sistem hidroponik dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi mereka yang memiliki keterbatasan lahan atau lahan kebun, untuk dapat memanfaatkannya sebagai sumber pendapatan yang memadai. dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman, atau dalam arti konvensional pertanian tanpa lahan. Teknologi hidroponik dimulai dengan meningkatkan perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman. Pertumbuhan tanaman tetap dapat berkembang secara normal jika unsur hara yang diperlukan selalu tersedia. Dalam konteks ini, fungsi pendukung tanah untuk tanaman digantikan oleh pupuk.
CITATION STYLE
Jais, M., Zikria, H. Z., Siadari, F., Herwanda, F. R., Anggraini, S., Toya, J., … Rosa, D. (2023). Sosialisasi dan Implementasi Mudahnya berkebun melalui Media Hidroponik Pada Ibu - Ibu PKK di Kecamatan Koto Gasib Desa Tasik Seminai. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1), 180–190. https://doi.org/10.32815/jpm.v4i1.1316
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.