Dalam perkembangan konstruksi bangunan, kondisi Tanah merupakan awal dari perencanaan pembangunan suatu pekerjaan dalam Teknik Sipil. Dengan ditemukannya kendala-kendala dilapangan, sering dijumpai jenis tanah yang memiliki sifat kembang susut tidak seragam begitu juga nilai kohesi dan kuat tanah yang tidak baik, mengakibatkan tidak stabilnya tanah sehingga sangat mempengaruhi daya dukung tanah serta dan kemampuan kekuatan melawan gaya geser. Dalam hal ini maka harus dilakukan perbaikan dan perkuatannya. Salah satu metode perbaikan tanah adalah dengan cara stabilisasi tanah .Sampel penelitian ini diambil diambil dari Kecamatan Tanjungpinang Timur Kelurahan Pinang Kencana, Kota Tanjungpinang tepatnya di pada daerah Kampung Lembah Rantau Km.9, Kampung Lembah Rantau, digali kedalaman kurang lebih 1,5 meter dari permukaaan. Tanah ini yang tergolong sebagai tanah laterit. Tanah laterit ini distabilisasi dengan kapur tohor sebesar 4%, 8% dan 12% dengan waktu pemeraman selama 0 hari, 3 hari dan 7 hari. Dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh kapur tohor terhadap nilai kohesi dan kuat geser terhadap tanah asli.Dari hasil pengujian, sampel tanah yang telah distabilisasi memiliki pengaruh yang cukup baik dari segi nilai kohesi dan kuat geser tanahnya. Nilai kohesi naik dari 0,473 kg/cm2 ke 1,38 kg/cm2 pada saat dicampur kapur tohor sebesar 6% dengan usia pemeraman 7 hari dan kuat geser meningkat dari 37,85° ke 67,12° pada saat dicampur kapur tohor sebesar 8% dengan usia pemeraman 3 hari.
CITATION STYLE
Santuri, F. S., & Agustina, D. H. (2020). STABILISASI TANAH LATERIT DENGAN PENAMBAHAN KAPUR TERHADAP KUAT GESER TANAH. SIGMA TEKNIKA, 3(1), 33–38. https://doi.org/10.33373/sigma.v3i1.2469
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.