Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak. Pemerintah mengharapkan angka stunting pada tahun 2024 turun menjadi 14%. Literatur review ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan stunting dengan komplementer keperawatan sebagai strategi perawat dalam menuntaskan angka stunting pada balita melalui intervensi pemberian fortifikasi makanan. Desain penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (literature review). Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Sumber data dalam penelitian literatur review ini diperoleh melalui situs pencarian jurnal terpercaya yaitu Google Scholar, ProQuest, Sage Journal dan Pubmed dari tahun 2018 sampai tahun 2022. Analisis data disajikan dalam tabel yang terdiri dari judul, penulis, tahun, sampel, metodologi, dan hasil. Penuntasan stunting pada balita dilakukan melalui komplementer keperawatan berupa fortifikasi makanan dari bahan-bahan alami seperti Tepung Daun Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa), Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera), Tepung Labu Kuning (Cubitha) dan Tepung Dadih (Tepung Susu Kerbau). Fortifikasi atau pengayaan zat gizi mampu mencegah stunting pada balita. Berdasarkan hasil penelitian ada hubungan Komplementer Keperawatan dengan penuntasan stunting pada balita. Hal ini dapat menjadi salah satu strategi perawat dalam menciptakan Indonesia bebas stunting.
CITATION STYLE
Wahyuni, F., Arnelia, D., Salsabila Rahmah, K., & Afriyanti, N. (2023). STRATEGI PERAWAT TERHADAP PENUNTASAN STUNTING DENGAN TERAPI KOMPLEMENTER : Al-Asalmiya Nursing: Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences), 12(1), 64–73. https://doi.org/10.35328/keperawatan.v12i1.2296
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.