Bencana Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan Dan Lahan Serta Pengaruhnya Terhadap Kualitas Udara Di Provinsi Riau Februari – Maret 2014

  • Mulyana E
N/ACitations
Citations of this article
69Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Analysis of land and forest fire has been conducted in relation with smoke haze disaster in Riau province during February and March 2014. Daily hotspot data from NOAA 18 and daily ISPU (Standard Air Pollutant Index) data of the ministry of environment are used in this study. Air quality has been categorized as dangerous for several days with ISPU exceeding 500. The number of hotspot indicating the forest fire reaches 2543, with 1319 hotspots detected in February 2014 and 1224 hotspots in March 2014. The highest number of hotspot is occurred on February 11 with 243 hotspots, while 171 hotspots are detected on March 27.The hotspot distribution is concentrated in Bengkalis with the number of 650 which is 25.6% of total hotspots in Riau Province, followed by Pelalawan with 350 hotspots (13.8%), Siak with 311 hotspots (12.2%), Indragiri Hilir with 309 hotspots (12.2%), Rokan Hilir with 286 hotspots (11.2%), Meranti with 232 hotspots (9.1%), and Dumai with 220 hotspots (8.7%).Telah dilakukan analisis kebakaran hutan dan lahan terhadap bencana kabut asap di Provinsi Riau pada bulan Februari dan Maret 2014. Data harian hotspot dari NOAA 18 dan data harian ISPU dari Kementerian Lingkungan Hidup digunakan dalam penelitian ini. Kualitas udara dalam beberapa hari sempat masuk kategori Berbahaya dengan nilai ISPU >500. Jumlah hotspot yang menunjukkan adanya kebakaran hutan dan lahan mencapai 2.543 titik Bulan Februari 2014 terdapat 1.319 titik hotspot sedangkan bulan Maret 2014 terdapat 1.224 titik hotspot. Jumlah hotspot terbanyak pada bulan Februari 2014 terjadi pada tanggal 11 Februari (243 titik) sedangkan pada bulan Maret 2014 terjadi pada tanggal 27 Maret (171 titik). Sebaran titik panas terkonsentrasi di Kabupaten Bengkalis sebanyak 650 titik atau 25,6 % dari total hotspot yang ada di Provinsi Riau. Jumlah terbanyak berikutnya adalah Kabupaten Pelalawan 350 titik (13,8 %), Kabupaten Siak 311 titik (12,2 %), Kabupaten Indragiri Hilir 309 titik (12,2 %), Kabupaten Rokan Hilir 286 titik (11,2 %), Kabupaten Meranti 232 titik (9,1 %), dan Dumai 220 titik (8,7 %).Keywords: Smoke haze, air quality, hotspot, land and forest fire.

Cite

CITATION STYLE

APA

Mulyana, E. (2019). Bencana Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan Dan Lahan Serta Pengaruhnya Terhadap Kualitas Udara Di Provinsi Riau Februari – Maret 2014. Jurnal Sains Dan Teknologi Indonesia, 16(3). https://doi.org/10.29122/jsti.v16i3.3417

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free