Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Mengingat jumlah anak di indonesia rata-rata 30% dari total penduduk Indonesia dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai- nilai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen perubahaan untuk mempromosikan PHBS, baik dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Kegiatan pengabdian ini bertemakan : perilaku tentang penerapan pola hidup bersih dan sehat pada lingkungan sekolah dasar Kota Kupang. Kegiatan dilaksanakan di Sekolah Dasar Inpres Sikumana II Dan Inpres Penkase Oeleta Kota Kupang. Adapun jumlah siswa yang terlibat dalam kegiatan ini adalah SD Inpres Sikumana II jumlah siswa sebanyak 473 orang dan SD Inpres Penkase Oeleta siswa sebanyak 566. Adapun tujuan kegiatan ini adalah terjadinya perubahan pengetahuan, sikap,dan keterampilan dari masyarakat sekolah khususnya murid sekolah dasar tentang penerapan PHBS dilingkungan sekolah maupun dirumah. Kegiatan dilaksanakan pada 7-8 September 2021 dengan jumlah peserta penyuluhan sebanyak 60 orang anak dari masing-masing sekolah sampel. Adapun informasi yang diberikan adalah informasi tentang penerapan pola hidup bersih dan sehat pada lingkungan sekolah. Diharapkan agar anak-anak dapat mengetahui informasi tentang penerapan pola hidup bersih dan sehat pada lingkungan sekolah maupun dirumah. Metode pelaksanaan kagiatan ini adalah “Penyuluhan Masyarakat” berbentuk penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pemahaman dalam bidang kesehatan dan lingkup terkait didalamnya sehingga menyadarkan masyarakat sekolah akan pentingnya penerapan pola hidup bersih dan sehat pada lingkungan sekolah maupun dirumah demi memelihara kesehatan dan hidup sehat; ceramah, pendampingan praktek PHBS serta penyediaan sarana cuci tangan dan tempat sampah serta poster PHBS untuk mendukung praktek PHBS. Menurut Wahjuti (2014) bahwa metode penyuluhan yang dilakukan dengan pendekatan kelompok seperti : Ceramah dan Demonstrasi Cara/Hasil. Rendahnya pelaksanaan PHBS pada siswa Sekolah Dasar khususnya di SDI Penkase-Oeleta dan SDN Sikumana II Kota Kupang, Provinsi NTT disebabkan oleh karena kurangnya pengetahuan dan ketersediaan media cuci tangan yang tidak memadai sehingga berdampak pada praktek PHBS. Hasil kegiatan yang telah dilakukan menyatakan bahwa sarana sanitasi (tempat cuci tangan dan tempat sampah) tersedia 100%. Berdasarkan hasil evaluasi menyatakan bahwa hasil penyuluhan kesehatan di SDN Sikumana 2 terdapat peningkatan pengetahuan peserta didik sebesar 3,97 point dan SDI Penkase sebesar 4 point.
CITATION STYLE
Setyobudi, A., Purnawan, S., Doke, S., & Selan, N. (2021). PENINGKATAN PERILAKU TENTANG PENERAPAN POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR INPRES SIKUMANA II DAN INPRES PENKASE OELETA KOTA KUPANG. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering, 2(2), 62–71. https://doi.org/10.51556/jpkmkelaker.v2i2.163
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.