Tradisi Kerapan Kerbau Dalam Kehidupan Sosial Budaya Tau Samawa di Kecematan Empang Kabupaten Sumbawa

  • Sukarddin* S
  • Putri L
N/ACitations
Citations of this article
14Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tradisi Barapan Kebo ini baru ada setalah lahirnya Kabupaten Sumbawa pada tahun 1959 selang satu tahun tradisi ini ada dan sampai saat ini masih ada, tardisi ini merupakan suatu tradisi masyarakat agraris sumbawa termasuk Desa Jotang Beru Kecamatan Empang yang hingga kini masih hidup di “Tanah Samawa” (sebutan lain bagi kabupaten Sumbawa). Penelitian ini menggunakan metode kualitatifdeskriptifyang telah didapatkan melalui beberapa dari narasumber. Data dalam penelitian ini berupa rekaman yang dianalisis berdasarkan tanggapan masyarakat.Adapun hasil dari penelitian adalah Barapan Kebo atau karapan kerbau merupakan permainan rakyat yang ada di Pulau Sumbawa. Tradisi ini digelar oleh masyarakat Suku Samawa setiap menjelang musim tanam tiba. Konon ceritanya, Barapan Kebo merupakan acara selamatan yang muncul dari tradisi bertani masyarakat “Tanah Samawa”. Berangkat dari keinginan untuk menjadikan tanah yang mestinya siap ditanami padi sebanyak tiga kali. Dikarenakan jenis tanah di Pulau Sumbawa yang umumnya adalah tanah liat, maka Barapan Kebo diselenggarakan dengan tujuan untuk membantu petani dalam membajak sawah agar tanah yang akan ditanami dapat teroptimalkan dengan baik.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sukarddin*, S., & Putri, L. (2023). Tradisi Kerapan Kerbau Dalam Kehidupan Sosial Budaya Tau Samawa di Kecematan Empang Kabupaten Sumbawa. JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah, 8(2), 605–612. https://doi.org/10.24815/jimps.v8i2.24746

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free