AKDK adalah Alat Kontrasepsi Dalam Kulit atau nama lainya susuk/Implant yang berbentuk tabung dimasukan dibawah permukaan kulit disebelah dalam lengan. Di indonesia penggunaan implant masih sedikit data menunjukan akseptor yang paling banyak adalah suntik sekitar 56,16 %, dan pil 30,19%, implant hanya 4,76%. Padahal banyak keuntungan yang akan diperoleh akseptor salah satunya jangka waktu yang panjang sehingga tidak perlu berulang kali datang ke pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran karakteristik faktor-faktor yang mempengaruhi akseptor dalam pemilihan alat konrasepsi implant di BPS Mien Hendro, Sidoarjo. Faktor yang mempengaruhi akseptor implant antara lain faktor pengetahuan, pendidikan, ekonomi,sarana dan prasarana. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasinya adalah 20 orang. Sampelnya 20 orang menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner, analisa data dengan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor pengetahuan berpengaruh dalam penggunaan alat kontrasepsi implant sebanyak 17 orang (85%), pendidikan sebanyak 13 orang (65%), ekonomi sebanyak 11 orang (35%), sarana dan prasarana sebanyak 20 orang (100%). Hal tersebut bisa dilihat bahwa faktor pengetahuan, pendidikan, ekonomi, sarana dan prasarana memberikan pengaruh seseorang dalam pemilihan alat kontrasepsi implant. Diharapkan bidan dapat meningkatkan promosi kesehatan tentang implant sesuai denganfaktor tersebut sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mensukseskan program KB.
CITATION STYLE
Rhomadona, S. W. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wus Dalam Memilih Kontrasepsi AKDK Di BPS Mien Hendro, Sidoarjo. Jurnal Kebidanan, 7(1). https://doi.org/10.47560/keb.v7i1.97
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.