Ludruk sebagai kesenian tradisional khas Jawa Timur sering dianggap kuno dan telah banyak ditinggalkan masyarakat khususnya di Surabaya. Akan tetapi, salah satu kelompok ludruk yang masih bertahan yaitu Komunitas Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara. Demi mempertahankan kesenian ludruk, komunitas ini melakukan pertunjukkan setiap minggu dan pengajaraan pada anak-anak, sehingga komunitas ini membutuhkan sebuah wadah untuk melestarikkan kesenian ludruk. Konsep perancangan yang diterapkan terinspirasi dari visi misi komunitas yaitu eksistensi, inovasi, dan regenerasi. Konsep eksistensi ini diterapkan pada organisasi ruang yang terpusat, suasana ruang yang homey, karakter naturalisme, dan sistem self-service. Konsep inovasi diterapkan pada penggunaan teknologi dan ruang multifungsi. Sedangkan, konsep regenerasi diterapkan pada ruang yang openspace dan mudah digunakan untuk semua orang. Dengan desain ini, suasana eksistensi, inovatif, dan regenerasi dapat dirasakan semua orang yang berkunjung.
CITATION STYLE
. I., Wardani, L. K., & Frans, S. M. (2019). Implementasi Konsep Eksistensi, Inovasi, Regenerasi pada Interior Pusat Komunitas Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara di Surabaya. Dimensi Interior, 17(1), 10–17. https://doi.org/10.9744/interior.17.1.10-17
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.